Tangerang (ANTARA News) - Sejumlah warga Kelurahan Rempoa, Kecamatan Ciputat, Kota Tangerang Selatan, Banten, masih siaga di sekitar rumah mereka masing-masing terutama yang berada di jalan Rampoa Raya untuk mengantisipasi bentrok susulan.

"Kami tidak mau lingkungan sekitar dirusak warga lain sehingga harus diantisipasi dengan siaga di halaman masing-masing," kata Junaidi (41) penduduk Kelurahan Rempoa, Ciputat Tangerang Selatan dihubungi Minggu.

Pernyataan Junaidi tersebut terkait bentrok ormas Forum Betawi Rempug (FBR) dengan warga Rempoa yang terjadi pada Sabtu malam (31/7) hingga Minggu (1/8) dini hari, penyebab bentrok diduga masalah pencopotan bendera FBR oleh warga setempat.

Sedangkan bentrok itu meluas hingga ke kawasan Tanah Kusir dan jalan arteri Pondok Indah, Jakarta Selatan menyebabkan jalan macet.

Meski kejadian itu berlangsung singkat, namun sempat memicu aksi saling lempar batu dan beberapa diantara mereka membawa sejumlah benda keras seperti golok, kayu, dan tongkat besi.

Dalam perisitiwa itu mengakibatkan satu unit mobil dan satu sepeda motor hangus terbakar, bahkan Polres Jakarta Selatan menurunkan satu regu anggota Brimob untuk mengamankan situasi.

Namun aparat Polres Metro Jakarta Selatan mencatat tiga orang luka-luka dalam insiden itu sehingga menahan 32 orang yang diduga melakukan perusakan dan penganiayaan.

Polisi juga menyita sejumlah barang bukti seperti 16 senjata tajam dan 15 sepeda motor dan saat ini diamankan di Mapolres Jakarta Selatan.

Menurut warga RT 03/06 itu bahwa mereka hanya berjaga-jaga di depan rumah mereka masing-masing dan memperhatikan setiap penduduk tak dikenal atau bila ada ormas lain yang melintas.

Penyataan Junaidi tersebut dibenarkan warga lainnya, Abdul Rohim (35), dan Jarkasih (32) penduduk RT 04/06 Kelurahan Rempoa itu.

Walau begitu, petugas dari Mapolres Metro Jakarta Selatan juga masih siaga di jalan Rempoa Raya, tapi jumlahnya hanya belasan dan tersebar pada masing-masing jalan masuk ke rumah penduduk.
(U.A047/P003)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2010