Jakarta (ANTARA News) - Maryati Z, orang tua salah satu yang diduga pelaku kerusuhan yang terjadi di sejumlah wilayah di Jakarta Selatan mengaku tidak yakin anaknya, Lucky Zunkay (21) terlibat dalam bentrok tersebut.

"Saya tidak yakin anak saya terlibat karena selama ini Lucky anak yang baik," kata Maryati yang datang menjenguk anaknya yang diamankan di Mapolres Jakarta Selatan, Minggu.

Dengan meneteskan air mata, Maryati menuturkan selama ini Lucky berprestasi baik di kampusnya. Ia juga menjadi ketua himpunan mahasiswa Teknik Mesin di Univerisitas Pancasila.

Namun prestasinya tidak didukung dengan dana yang cukup, Lucky terpaksa bekerja untuk membiayai kuliahnya bahkan ia menjadi tulang punggung keluarga sejak ayahnya Kamal Akief terserang stroke.

Karena ilmunya dibidang mesin, Lucky ditawari menjadi instruktur mengenai mesin di FBR. Semula Maryati tidak mengizinkan anaknya bergabung dalam ormas Betawi itu tapi Lucky meyakinkan keanggotaannya hany untuk mengajarkan mengenai mesin.

"Baru sepekan ini Lucky bergabung dengan FBR dan saya melepas kepergiannya ikut milad ke Kubah Emas dengan ikhlas tapi sedikit ada firasat tidak enak," ujar Maryati.

Semalaman Maryati gelisah karena tidak tau kabar anaknya, baru paginya ia kaget saat menerima telepon Lucky berada di Mapolres Jakarta Selatan.

"Begitu mendengar kabar anak saya di kantor polisi saya langsung kemari tapi belum diperbolehkan bertemu," kata Maryati.

Berdasarkan informasi dari tetangganya, Maryati mengetahui bahwa Lucky sedang berkumpul dengan teman-temannya dengan atribut bendera FBR, saat itulah ia ditangkap.

Lucky adalah satu dari 32 anggota FBR yang diamankan polisi karena diduga terlibat bentrok dengan masyarakat pada Sabtu hingga Minggu dinihari disejumlah wilayah di Jakarta Selatan.

Saat ini 32 orang tersebut masih menjalani pemeriksaan di Mapolres Jakarta Selatan. Selain itu polisi juga mengamankan sejumlah senjata tajam dan tongkat besi saat bentrok tersebut.
(T.D016/P003)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2010