Pandeglang (ANTARA News) - Ratusan siswa Sekolah Dasar Negeri 2 Mangli, Kecamatan Cibitung, Kabupaten Pandeglang, kini belajar di gubuk karena bangunan sekolah mereka nyaris roboh.

"Selama beberapa tahun terakhir ini, para siswa terpaksa belajar di gubuk karena gedung sekolah rusak berat dan hampir roboh, jadi tak mungkin lagi digunakan," kata Kepala Sekolah Dasar (SD) Negeri 2 Mangli, Ahmad, ketika dikonfirmasi, Rabu.

Gubuk yang digunakan untuk kegiatan belajar-mengajar itu 220 orang siswa SD tersebut, berdinding anyaman bambu (bilik), beratap daun rumbia dan berlantai tanah.

Ahmad mengaku, telah mengajukan usulan pembangunan gedung sekolah pada pemerintah daerah, agar siswa bisa mengikuti belajar-mengajar secara maksimal, namun hingga kini belum direalisasikan.

"Kami berharap agar pembangunan gedung sekolah bisa segera direalisasikan karena gubuk yang kini digunakan sangat tidak layak. Setiap turun hujan siswa terpaksa diungsikan karena takut bangunan roboh," katanya.

Kepala Unit Pelayanan Teknis (UPT) Pendidikan Kecamatan Cibitung Asep secara terpisah membenarkan, kerusakan gedung SD Negeri Mangli 2 sehingga seluruh muridnya kini belajar dalam gubuk.

"Di Kecamatan Cibitung bukan hanya bangunan SD Negeri Mangli 2 yang rusak parah, tapi ada lima sekolah lain yang kondisinya sama," ujarnya.

Ia mengaku, telah menerima usulan pembangunan gedung enam sekolah itu, termasuk SD Negeri Mangli 2 dan telah diteruskan peda pemerintah daerah melalui Dinas Pendidikan," katanya.

Kepala Dinas Pendidikan Pandeglang Undang Suhendar menjelaskan, kerusakan tersebut secara bertahap akan terus diperbaiki baik dengan anggaran dari pemerintah pusat maupun pemerintah daerah.

Pada 2010, anggaran untuk perbaikan ruang kelas itu cukup besar dalam bentuk "block grand" yakni dari pemerintah pusat dan dana pendamping sebesar Rp60,5 miliar serta dari APBD Pandeglang Rp7,5 miliar.

Khusus dana dari APBD 2010 Kabupaten Pandeglang sebesar Rp7,5 miliar, awalnya diperuntukan bagi pembiayaan operasional sekolah dalam rangka persiapan bantuan operasional siswa (BOS) kabupaten untuk tingkat SD, SLTP dan SMA/SMK negeri.

Namun, karena ada bantuan keuangan dari Pemerintah Provinsi Banten pada Dinas Pendidikan Kabupaten Pandeglang, akhirnya penggunaan dana tersebut dialihkan untuk pembangunan sekolah dan biaya operasional rutin.
(ANT/P003)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2010