Sleman (ANTARA News) - Khoir Umi Latifah (25), nekad membakar diri di sebuah kamar mandi tempat kos Wisma Perkutut Gang Ori II Nomor 16B Papringan, Kecamatan Depok, Sleman, Yogyakarta.

Khoir tidak sendiri, tetapi juga mengajak serta dua anaknya yang masih balita, Linduaji (3,5) dan Dwi (2,5).

Khoir yang bekerja sebagai penjaga rumah kos tersebut jiwanya tidak terselamatkan, sedangkan dua anaknya masih hidup dan menjalani perawatan di rumah sakit, kata Kapolsek Depok Barat AKP Andreas Deddi Wijaya, Rabu.

Menurut Kapolsek, korban ditemukan tewas mengenaskan dengan luka bakar lebih 90 persen, sedangkan dua anaknya yang masih dalam perawatan di Rumah Sakit Bethesda Yogykarta mengalami luka bakar sekitar 80 persen.

"Dugaan sementara aksi nekad tersebut karena korban depresi akibat menanggung beban keluarga. Namun motif pastinya masih dalam penyelidikan," katanya.

Kapolsek mengatakan, dari hasil olah tempat kejadian perkara (TKP) pihaknya menemukan barang bukti berupa satu buah jerigen berisi bensin serta korek api.

"Kami juga menemukan surat wasiat yang ditulis korban untuk suaminya Slamet (30) yang intinya berpesan agar suaminya melunasi hutangnya kepada seseorang."

Surat yang tertulis dalam bahasa Jawa itu berbunyi: "Mas aku njileh duit Mbak Turiyah Rp20.000, sok nek duwe duit, tolong dibalekno yo" (Mas aku pinjam uang mbak Turiyah Rp20.000, besok kalau punya uang, tolong dikembalikan ya).

Menurut keterangan saksi Priya Dewa, seorang penghuni kos, pada Rabu pukul 08.30 WIB ia mendengar suara ledakan dari kamar mandi. Setelah didatangi ternyata kamar mandi sudah terbakar.

Ia kemudian bersama beberapa tetangga mendobrak pintu kamar mandi yang terkunci dari dalam dan kemudian mendapati Khoir sudah terbakar juga dua anaknya.

"Kami langsung menyiram air ke api yang membakar tubuh Khoir, sedangkan dua anaknya juga kami tarik ke luar," katanya.

Sementara Turiah, orang yang dimaksud dalam surat wasiat yang diulis korban menyatakan, sekarang korban tidak memiliki utang dengannya.

"Dulu Khoir memang sempat utang tetapi sudah dikembalikan, akhir-akhir ini sama sekali tidak ada utang, yang Rp 20 ribu itu sudah tiga bulan lalu dikembalikan," katanya.

(V001/H008/S026)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2010