Tulungagung (ANTARA News) - Harum Lokawati (13), siswi SMP Negeri I Tulungagung, Jawa Timur, berhasil menjuarai kontes matematika internasional (international mathematic contest/IMC) di Singapura (7-10/8) dan menyumbang satu medali perak untuk Indonesia.

Prestasi membanggakan itu secara terbuka dipublikasikan Kepala SMPN I Tulungagung Bambang AS, Sabtu, dengan mengundang sejumlah wartawan dan memperkenalkan siswi asal Dusun Nganggrek, Desa Kalidawir, Kecamatan Kalidawir tersebut.

Harum Lokawati sebenarnya bukanlah satu-satunya wakil pelajar dari Indonesia yang mengikuti kontes.

Masih ada sebanyak 113 pelajar lain mulai dari jenjang kelas III SD hingga kelas XII SMA yang ikut berangkat ke Singapura dan mengikuti kejuaraan bergensi untuk kategori mata pelajaran matematika.

Namun dari sekian pelajar yang telah mendapat pelatihan matematika secara intensif tersebut, hanya tujuh siswa yang akhirnya berhasil menyabet medali, yakni lima medali emas dan dua perak.

"Satu di antara medali yang berhasil dibawa pulang tim pelajar `merah-putih` itu adalah yang kini pegang Harum Lokawati. Dia masuk kategori terbaik ketiga sehingga mendapat medali perak," kata Bambang AS dengan nada bangga.

Harum Lokawati sendiri mengaku bangga berhasil meraih medali perak. Meski belum mampu menjadi yang terbaik dan menyabet medali emas seperti lima pelajar lain dari Indonesia.

Prestasi itu setidaknya telah memacu semangat Harum untuk semakin giat dalam belajar dan berlatih soal.

"Ya, memang saya masih harus lebih banyak belajar dan belajar lagi," ujar anak pasangan Jumiran-Nafiah ini dengan nada merendah.

Diakuinya, mengikuti kejuaraan internasional semacam IMC merupakan pengalaman baru bagi bungsu dua bersaudara ini. Sebelumnya, siswi kelas VII G SMPN I Tulungagung ini hanya sebatas mengikuti lomba/olimpiade matematika maksimal di tingkat nasional.

Sejumlah pretasi membanggakan di semua tingkat/kategori itu juga sudah pernah dia raih. Namun untuk kejuaraan tingkat nasional, Harum mengaku jam terbangnya masih sangat minim.

Kontes matematika internasional (IMC) diikuti  999 siswa dari 10 negara Asia (Indonesia, Malaysia, Singapura, Filipina, Thailand, China, China Taipei, Hongkong, India, serta Korea Selatan).

"Kebetulan saya mengikuti kontes `grade` VI meski saat ini sudah kelas VII. Hal itu bisa terjadi karena pendaftaran sekaligus seleksi peserta kontes matematika internasional ini sebenarnya telah dilakukan sejak setahu lalu atau saat saya masih duduk di bangku kelas VI SD," papar Harum menjelaskan.
(ANT130/Z003)

Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2010