Sungguminasa, Sulsel (ANTARA News) - Massa mantan calon bupati Gowa Andi Amddusila Andi Idjo-Jamalauddin Rustam sempat menghadang mobil Ryaas Rasyid saat akan menhadiri pelantikan Bupati Gowa Ichsan Yasin Limpo-Abdul Razak Badjidu.

Aksi penghadangan itu dilakukan karena kecewa dengan anggota Dewan Pertimbangan Presiden yang menghadiri pelantikan, apalagi Ryaas Rasyid masih kerabat dekat dengan Andi Maddusila Andi Idjo, Sabtu.

Adil Patu, Ketua Partai Demokrasi Kebangsaan (PDK) Sulawesi Selatan yang mendampingi kendaraan dari Presiden PDK Ryaas Rasyid sudah lebih dahulu melewati Jalan Istana dekat acara pelantikan dilaksanakan. Ryaas Rasyid yang menyusul kemudian langsung dihadang oleh massa dari Maddusila.

Saat penghadangan itu, terjadi adu mulut antara warga yang juga sebagian besar keluarga besar Ryaas. Mereka mendesak agar Ryaas membantu mereka menyelesaikan kasus dugaan Ijazah palsu yang dimiliki Ichsan. Massa menagih janji Ryaas untuk membantu mereka.

Tidak berselang lama, pagar massa mulai merenggang dan akhirnya Ryaas kembali melanjutkan perjalanannya menuju tempat pelantikan setelah melakukan negosiasi dengan massa. Daeng Bonto yang diajaknya negosiasi dengan Ryaas mengaku jika Ryaas melakukan penghianatan.

"Percuma menjadi keturunan `Bate Salapang` (anggota dewan yang melantik raja-raja Gowa) kalau ternyata tidak mampu membela Petta (Maddusila). Mana siri`ta (harga diri) sebagai orang Gowa," tegas Daeng Bonto.

Sementara itu, Ryaas Rasyid yang dengan berapi-api mengatakan perasaannya lebih mendalam terhadap Andi Maddusila lebih dari siapapun. Mengenai kasus ijazah palsu itu, ia mengatakan agar massa menunggu keputusannya.

"Semuanya masih dalam proses jadi sabar saja dulu," ujar Ryaas.(*)

(T.KR-MH/R009)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010