"Pemberian layanan penukaran uang dengan jumlah cukup besar itu guna membantu masyarakat agar tidak memanfaatkan jasa calo yang menjual uang itu di jalan-jalan," kata kasir BI Padang, Ilham Suwardi, di Padang, Rabu.
Menurut Ilham, calo yang menawarkan jasa penukaran uang baru tersebut di jalan-jalan cenderung merugikan masyarakat karena jumlah uang yang ditukarkan tersebut berkurang selembar hingga tiga lembar.
Di samping itu, masyarakat juga dikenakan biaya penukarannya sebesar Rp10 ribu hingga Rp20 ribu per satu paket.
Karena itu, kata dia, BI Padang membuka layanan penukaran uang baru dari 18 Agustus hingga 7 September 2010.
Penukaran mulai dari pecahan kertas nominal Rp1.000, Rp2.000, Rp5.000, Rp10.000, dan uang kertas Rp20.000.
"Pelayanan khusus di kantor BI Padang dibuka mulai pukul 08.30 - 11.30 WIB setiap hari kerja kecuali Jumat," katanya.
Ilham mengatakan, sebelumnya pada Selasa (17/8) BI Padang melakukan "ngabuburit" (menunggu waktu berbuka puasa) se-Kota Padang, antara lain mulai dari Jalan Jenderal Sudirman, Kis Mangun Sarkoro, Gajah Mada, perempatan atau "Simpang" Tinju, Khatib Sulaiman, GOR Haji Agus Salim, Veteran dan sempat "ngetem" (berhenti sementara) di Taman Budaya.
Kegiatan "ngabuburit" dimaksudkan sebagai kegiatan sosialisasi ke masyarakat bahwa BI Padang membuka layanan penukaran uang baru untuk Lebaran tersebut.
"Untuk mendukung kelancaran pelayanan penukaran uang baru tersebut, BI bekerja sama dengan BNI, BTN, BCA atau semua perbankan yang ada di kota itu, hingga 100 unit BPR (bank perkreditan rakyat)," katanya.
Ia mengatakan, hingga pukul 10.00 WIB dibukanya layanan oleh BI Padang dengan delapan petugas itu, konsumen yang menukarkan uang sudah mencapai 120 orang. (T.F011/A035/P003)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2010