Jakarta (ANTARA News) - PT Berau Coal Energy Tbk (BRAU) perusahaan yang bergerak dalam bisnis pertambangan batubara mencatatkan sahamnya (listing) di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Perusahaan dengan kode emiten BRAU ini mencatatkan jumlah 34,9 miliar saham, dengan komposisi 31,5 miliar saham milik pendiri dan 3,4 miliar saham milik publik.

Nilai nominal setiap saham yang ditawarkan sebesar Rp100 dengan harga penawaran per saham senilai Rp400.

Dari penawaran saham perdana ini, BRAU memproyeksikan dana yang akan dihimpun senilai Rp1,36 triliun dari hasil penawaran umum, dengan nilai kapitalisasi pasar menyentuh 13,96 triliun.

Sementara itu, sebagai penjamin pelaksana efek (underwriter) adalah PT Danatama Makmur dan PT Recapital Securities.

Presiden Direktur BRAU, Rosan Perkasa Roeslani, di Jakarta, Kamis, mengatakan bahwa sekitar 92 persen dana IPO akan dipergunakan untuk belanja modal.

Sisanya 8 persen akan digunakan untuk melakukan akuisisi Maple Holding Limiteds, sebuah perusahaan yang bergerak di bidang agen pemasaran batubara.

Dijelaskannya, sepanjang tahun ini perseroan menganggarkan capex sebesar 58 juta dolar AS. Hingga akhir Juni, dana capex yang telah terealisasi sebesar 25 juta dolar AS.

Secara total, tambahnya, perseroan menganggarkan capex 240 juta dolar AS untuk tahun anggaran 2010 hingga 2014.

"Pendanaanya tidak ada masalah, kas kita pasti akan cukup," ujar Rosan.

Ia mengatakan, perusahaan melalui anak usahanya, Seacoast Offshore Inc, telah menandatangani perjanjian jual beli bersyarat dengan Regulus International Pte Ltd (pemegang saham Maple) pada 21 Mei 2010. Regulus merupakan perusahaan investasi yang didirikan di Singapura.

Berau Energy akan mengucurkan sebagian pendanaan akuisisi Maple kepada Seacoast dalam bentuk pinjaman bertenor lima tahun.

Ditempat yang sama, Direktur BRAU John J. Ramos menargetkan penjualan batubara sebesar 986 juta dolar AS hingga akhir 2010. Hingga semester pertama 2010, penjualan perseroan telah mencapai 477 juta dolar AS. Sementara target produksi untuk tahun ini sebesar 17 juta ton.

Pada 2009, penjualan perseroan mencapai 885 juta dolar AS dengan volume penjualan 14 juta ton. Pada tahun ini perseroan akan memproduksi sebanyak 17,9 juta ton dan pada 2011, volume penjualan diperkirakan meningkat lagi menjadi 20 juta ton.

Berau Coal memiliki satu daerah konsesi tambang batubara seluas 1.200 kilometer persegi di Kalimantan Timur. Tambang tersebut tersebar di tiga lokasi yaitu Lati, Binungan, dan Sambarata, dengan total cadangan lebih dari 1,2 miliar ton.
(T.KR-ZMF/B008/P003)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2010