Banda Aceh (ANTARA) - Banjir yang merendam sejumlah gampong atau desa di tiga kecamatan di Kota Subulussalam, Provinsi Aceh, disebabkan tingginya intensitas hujan di daerah itu sejak tiga hari terakhir mulai surut.

"Berdasarkan pemantauan tim di lapangan, banjir di sejumlah gampong di tiga kecamatan tersebut mulai surut," kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Subulussalam Adita Karya di Subulussalam, Sabtu.

Adita Karya mengatakan tiga kecamatan yang dilanda banjir tersebut yakni Kecamatan Sultan Daulat, Kecamatan Rundeng, dan Kecamatan Longkip.

Banjir yang mulai surut tersebut, kata Adita Karya, di antara di Kecamatan Sultan Daulat yakni Desa Sigroen, Desa Suka Maju, Desa Singgersing, Desa Jabi-Jabi dan Desa Namo Buayo.

Kemudian, di Kecamatan Rundeng yakni Desa Muara Batu-Batu, Desa Panglima Sahman, Desa Pasar Rundeng, Desa Oboh, Desa Suak Jampak, Desa Belukur Makmur, Desa Sibuasan, Desa Kuta Beringin, Desa Tualang, Desa Mandilam, Desa Sibungke, Desa Lae Mate, Desa Binanga, Desa Siperkas, dan Desa Dah.

Sedangkan tiga desa di Kecamatan Longkip, kata Adita Karya, masih direndam banjir. Tiga desa tersebut yakni Desa Panji, Desa Sepang, dan Desa Longkip.

"Di Kecamatan Longkip cuma genangan saja dengan ketinggian airnya semata kaki atau di bawah 15 centimeter. Itu pun di kawasan bantaran sungai," kata Adita Karya.

Adita mengatakan masyarakat yang terimbas banjir tidak mengungsi. Berdasarkan prosedur, penanganan bencana berupa bantuan masa panik baru bisa disalurkan ketika terjadi pengungsian.

"Kendati demikian, kami berkoordinasi dengan pemerintah provinsi agar masyarakat yang terdampak banjir mendapat bantuan. Banjir sempat mengganggu aktivitas ekonomi masyarakat," kata Adita Karya.

Baca juga: Banjir rendam 29 desa di Aceh Selatan

Baca juga: 27 desa di sembilan kecamatan Pulau Simeulue Aceh terendam banjir

Baca juga: Walhi: Banjir di Aceh bukti semakin parahnya kerusakan hutan

 

Pewarta: M.Haris Setiady Agus
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2021