Jakarta (ANTARA News) - Direktur Utama (Dirut) PT First State Investments Indonesia, Hario Soeprobo, mengatakan  bahwa perusahaannya akan lebih berkonsentrasi untuk meningkatkan penjualan reksadana di seluruh wilayah Indonesia.

"Kami akan memanfaatkan luasnya jaringan pemasaran seluruh bank distributor reksadana," katanya di Jakarta, Selasa.

Menurut dia, potensi pasar reksadana di Indonesia masih sangat besar dan baru tumbuh sekitar 20 persen.

Di kuartal terakhir 2010, First State Invesment menargetkan untuk meluncurkan sedikitnya dua produk reksadana.

"Di tahun 2011 akan lebih banyak lagi produk reksadana yang akan dikeluarkannya. Kami akan membuat produk yang memang dibutuhkan oleh masyarakat," kata Direktur Pemasaran dan Pengembangan Bisnis First State Investment, Putut E. Andanawarih.

Hingga saat ini, First State Investment telah memiliki delapan reksa dana yaitu empat reksadana saham, tiga reksadana campuran, dan satu reksadana pendapatan tetap.

PT First State Investment Indonesia menjalankan usaha sebagai manager investasi yang merupakan bagian dari Colonial First State Global Asset Management, yang merupakan divisi investasi the Commonwealth Bank of Australia yang mengelola dana nasabah sekitar 132,5 miliar dolar AS per Juli 2010.

Kantor cabang tersebar di Australia, Selandia Baru, Inggris, Amerika Serikat, Hong Kong, Singapura, dan Indonesia.
(T.H-CS/D012/P003)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2010