Nilai tukar rupiah terhadap dolar naik enam poin menjadi Rp8.995-Rp9.005 per dolar dibanding penutupan hari sebelumnya Rp9.001-Rp9.011.
Analis Valas PT Bank Himpunan Saudara Tbk, Rully Nova, di Jakarta, mengatakan bahwa rupiah kembali berada di bawah level Rp9.000 per dolar, karena aksi beli terhadap mata uang itu makin kuat.
Kenaikan rupiah sebenarnya sudah diperkirakan sebelumnya, akibat faktor positif dari pasar eksternal yang terus meningkat, katanya.
Rully mengatakan, Bank Indonesia sengaja membiarkan rupiah itu berada di bawah Rp9.000 per dolar, karena tekanan positif pasar yang makin kuat. Rupiah diperkirakan masih dapat menguat pada pekan mendatang, ucapnya.
Menurutnya, kenaikan rupiah pada saat ini dinilai masih kecil hanya enam poin, meski ke dua pasar baik eksternal maupun internal mendukung pergerakan rupiah.
Kecil itu kenaikan rupiah karena Bank Indonesia berusaha menahan laju pergerakan rupiah lebih lanjut. Keberhasilan rupiah menembus angka Rp9.000, merupakan yang kedua kali pada pekan ini, namun keberhasilan itu biasanya tidak bertahan lama, karena rupiah akan kembali terkoreksi.
Meski rupiah menguat, namun masih ada kekhawatiran terhadap gejolak ekonomi global yang belum pasti. Karena itu, di pasar global masih banyak kejutan yang sulit diprediksi, ujarnya.
(T.H-CS/S004/P003)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2010