Berdasarkan pantauan ANTARA, kemacetan bermula dari pintu masuk tol Palimanan-Kanci di Tegal Karang akibat banyaknya pemudik bermotor yang mengikuti bus masuk hingga ke jalan tol.
Menyadari telah salah jalan, para pemudik bermotor tersebut langsung berbalik arah hingga menghambat arus lalu lintas kendaraan yang hendak masuk ke tol.
Ditambah jumlah kendaraan yang melintas pada jam tersebut pun mengalami peningkatan yang cukup tinggi. Berdasarkan data di posko pencatatan arus mudik di depan Pasar Gaya Jalan Raya Arjawinangun jumlah kendaraan yang melintas pada pukul 16.00 WIB hingga 17.00 WIB mencapai 12.002 unit per jam untuk kendaraan roda dua dan 5.520 unit untuk kendaraan roda empat.
Kepala Regu Posko Pencatatan Arus Mudik Dishub Kabupaten Cirebon Alfa mengatakan kepadatan arus lalu lintas pada Rabu sore ini mulai terjadi sejak pukul 15.00 WIB.
"Antrean kendaraan mulai terjadi sejak pukul 15.30 WIB disebabkan karena banyak kendaraan roda dua yang salah masuk jalan tol," kata Alfa.
Menurut dia kemungkinan lonjakan jumlah kendaraan akan meningkat lagi pada malam hari nanti.
Pada waktu yang sama, kemacetan juga terjadi di sepanjang jalan Pasar Minggu hingga gerbang tol Plumbon. Kemacetan terjadi karena terjadi lonjakan kendaraan dari arah Majalengka yang merupakan arus limpahan melalui jalur tengah Cikamurang.
Untuk antisipasi kemacetan lebih parah, petugas sempat mengalihkan arus kendaraan khusus roda dua masuk ke jalan alternatif di Pasar Minggu Palimanan ke Jl Kramat-Sumber-Kota Cirebon dan kembali ke jalur utama Pantura.
Selain itu kendaraan roda empat pun saat memasuki Plumbon diarahkan masuk ke Tol Palikanci sehingga arus kendaraan berangsung longgar.
Namun antrean kendaraan juga kembali terjadi saat memasuki Jalan Raya Plered karena adanya aktivitas dua pasar di jalan tersebut yaitu Pasar Weru dan Pasar Kue Plered.
Berdasarkan pantauan hingga pukul 18.30 WIB, antrean kendaraan masih tampak di sejumlah titik terutama saat melintasi pasar tumpah. Sebagai antisipasinya tampak petugas dari Polres Cirebon melakukan pagar betis dan menutup sejumlah perlintasan yang kerap digunakan oleh para pengendara motor atau becak untuk memutar.(*)
(ANT-059/R009)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010
