Beijing (ANTARA News) - Usaha penumpasan korupsi di China Utara menemukan setidaknya 300 pejabat lokal menyalahgunakan jam kerja mereka untuk beristirahat di tempat pijat, tempat pemandian dan karoke, seperti diberitakan media pemerintah pada Selasa.

Dari 296 pejabat yang tertangkap di provinsi Shanxi, 79 sudah diturunkan dari jabatannya atau dipecat, sementara yang sisanya juga mendapat hukuman, demikian dilaporkan kantor berita Xinhua.

Di antara para pejabat yang tertangkap, terdapat seorang polisi senior yang sedang menikmati layanan pijat di tempat pemandian dan seorang pejabat administrasi tingkat tinggi Rumah Sakit Shanxi sedang bermain mahyong di kedai teh.

Penumpasan itu oleh Partai Komunis tingkat provinsi itu dimulai pada 20 Agustus dengan penyidik yang langsung turun ke tempat-tempat hiburan, menurut laporan tersebut.

Tempat pijat, rumah pemandian dan tempat karoke kerap menjadi tameng untuk praktek prostitusi di China.

"Saat ini, tim kami dari provinsi Shanzi sebenarnya sudah baik, namun kami masih menghadapi sedikit masalah dengan cara mereka bekerja," Xinhua mengutip pernyataan Yuan Chunqing, pejabat tinggi partai tingkat provinsi.

"Masalah terbesar datang dari kegiatan senggang, makan, dan hiburan mereka," katanya.

Penyelidikan korupsi di China kerap menemukan kasus para pemimpin Partai Komunis ikut serta dalam aktivitas terlarang yang sering berhubungan dengan pemborosan uang publik dalam praktek prostitusi dan istri kedua.

Li Yuanchao, salah seorang pemimpin partai, memperingatkan tahun lalu bahwa tindakan pendisiplinan akan dilakukan atas pejabat partai yang ketahuan mengunjungi "tempat vulgar" dan membayar wanita panggilan.
(Uu.KR-DLN/H-AK/P003)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2010