PBB, New York (ANTARA News) - Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa, Senin, menyampaikan pencapaian sasaran pembangunan milenium (MDGs) Indonesia pada forum Perserikatan Bangsa-Bangsa dan sekaligus mengingatkan masyarakat internasional untuk menambah kerja sama mencapai target MDGs pada tenggat 2015.

Untuk kasus Indonesia, kata Marty, komitmen mencapai delapan target MDGs sangat kuat.

"(Pencapaian MDGs) ini sejalan dengan struktur dasar kebijakan dan strategi pembangunan nasional kami dan aspek penting bagi kebijakan luar negeri Indonesia," kata Marty saat berbicara pada hari pertama sidang umum KTT Majelis Umum PBB tentang MDGs di Markas Besar PBB.

KTT yang akan berlangsung selama tiga hari itu dihadiri sekitar 150 kepala negara/pemerintahan, yang secara bergiliran menyampaikan pernyataan menyangkut delapan sasaran pembangunan yang harus dicapai dunia pada 2015.

MDGs merupakan kesepakatan dunia untuk menanggulangi atau mengurangi kemiskinan, kelaparan, kematian ibu dan anak, penyakit, buta aksara, diskriminasi perempuan, penurunan kualitas lingkungan hidup serta kurangnya kerja sama dunia bagi pembangunan.

Dalam pidatonya, Marty melaporkan bahwa Indonesia antara lain telah melakukan langkah-langkah penting dalam dalam meningkatkan akses terhadap air dan kebersihan, pendidikan dan kesehatan.

Indonesia juga mengeluarkan kebijakan pelayanan gratis bagi ibu-ibu yang melahirkan.

Di bidang iklim, Indonesia juga telah menerapkan langkah-langkah di dalam negeri guna mengurangi emisi sebesar 26 persen hingga tahun 2020 serta 41 persen penurunan emisi dengan bantuan internasional.

Di beberapa aspek MDGs, ujar Marty, Indonesia mencapai sasaran secara lebih cepat.

"Dan kami berharap upaya-upaya berikutnya akan sangat membantu pengurangan angka kematian ibu melahirkan serta menghentikan penyebaran HIV/AIDS," katanya.

Di tengah berbagai pencapaian oleh Indonesia, Marty mengingatkan bahwa tidak semua negara di kawasan Asia-Pasifik telah mencapai sasaran MDGs.

Karena itu Indonesia berinisiatif menyelenggarakan kembali pertemuan khusus tingkat menteri yang membahas masalah MDGs di Jakarta beberapa waktu lalu.

Pertemuan itu menghasilkan sebuah deklarasi, yang antara lain menyatakan bahwa para menteri mengakui masih adanya kesenjangan antara negara-negara di kawasan Asia Pasifik dalam kemajuan upaya pencapaian MDGs.

Untuk menangani kesenjangan itu, para menteri negara di Asia Pasifik antara lain bertekad menangani kemiskinan parah yang dialami 900 juta manusia yang tinggal di kawasan tersebut.

Di tingkat global, Marty menyampaikan harapan Indonesia agar masyarakat internasional mempererat kemitraan dalam mencapai target-target pembangunan milenium.

"MDGs adalah proyek bagi umat manusia. Bukan hanya untuk Utara. Juga bukan hanya untuk Selatan. Ini proyek bagi semua manusia," katanya.

Ia mengingatkan masih banyak yang harus dikerjakan hingga tahun 2015 dan menekankan bahwa upaya pembangunan dalam kerangka MDGs harus terus berlanjut setelah tahun 2015.
(TNY/B010)

Pewarta:
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2010