Surabaya (ANTARA News) - Pembatasan alokasi Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi diyakini menurunkan angka penjualan mobil antara 10-15 persen karena menurunnya minat pasar membeli kendaraan roda empat saat ini.

"Kami belum bisa merinci berapa besar angka penurunannya tapi pemberlakuan pembatasan BBM subsidi masih Oktober 2010," kata Kepala Cabang PT Kharisma Sejahtera Authorized Daihatsu Dealer Freddy Teguh Prasetyo di Surabaya, Selasa.

Menurut dia, kebijakan pemerintah melakukan pembatasan alokasi BBM subsidi digunakan untuk mobil dengan tahun produksi di atas 2005 sangat sesuai diterapkan saat ini.

Upaya ini dapat meminimalkan persediaan BBM subsidi di pasar nasional sekaligus mengurangi nilai subsidi pemerintah terhadap bahan bakar itu.

"Kondisi tersebut seperti pasar diminta kembali ke situasi saat kenaikan harga BBM premium menjadi Rp4.500/liter dari sebelumnya Rp2.500/liter. Saat itu, permintaan pasar justru turun antara 10-20 persen," ujarnya.

Untuk mengantisipasinya, jelas dia, pemerintah perlu melakukan sosialisasi lebih dini sehingga para agen tunggal pemegang merek siap menerapkan kebijakan tersebut.

Salah satu upaya membedakan ukuran tangki BBM di setiap mobil yang disesuaikan dengan tahun pembuatan. Misalnya, mobil produk 2009 ke atas tangkinya kecil sedangkan 2009 ke bawah tangkinya besar.

"Upaya ini lebih efektif untuk sosialisasi dibanding penggunaan stiker di setiap mobil," katanya.

Mengenai realisasi pasar otomotif 2010 di Surabaya, ia menyebutkan, sampai sekarang sesuai data Samsat Surabaya untuk seluruh merek mobil mengalami kenaikan 55,9 persen dibandingkan periode sama tahun 2009.

Peningkatan ini dipengaruhi membaiknya perekonomian makro nasional khususnya di Surabaya.

"Bahkan, ikut didukung kebijakan pemerintah yang tidak menghambat kinerja industri otomotif di kota ini," katanya.

Perbaikan situasi ekonomi di Surabaya, memicu peningkatan penjualan seluruh merek mobil di Kota Pahlawan menjadi 3.000 unit per bulan dibanding periode sama tahun lalu di posisi 2.000 unit per bulan.

"Untuk angka secara nasional, penjualan mobil ditargetkan mencapai 600.000 unit sampai akhir 2010. Besaran penjualannya diharapkan tumbuh antara 20-30 persen daripada tahun lalu," katanya.
(ANT071/S019)

Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2010