Jakarta (ANTARA News) - Indonesia kembali bergabung dalam Satgas Maritim misi perdamaian PBB di Lebanon (MTF-UNIFIL) dengan mengirimkan Kapal Perang RI Frans Kaisiepo-368.

Keberangkatan kapal perang tersebut dilepas oleh Panglima TNI Jenderal TNI Djoko Santoso di Dermaga Komando Lintas Laut Militer Tanjung Priok, Jakarta, Sabtu.

KRI Frans Kaisiepo-368 yang tergabung dalam Satgas Maritim TNI Konga XXVIII-B/UNIFIL, dilengkapi satu unit helikopter BO-105.

Kapal jenis Korvet kelas Sigma itu diawaki 100 prajurit dipimpin oleh Dansatgas Letkol Laut(P) Wasis Priyono, yang sehari-hari adalah komandan KRI Frans Kaisiepo-368.

Kapal tersebut dibangun di galangan Schaelde Naval Shipbuilding (SNS)Vlissingen, Belanda.

KRI Frans Kaisiepo memiliki berat 1700 ton, Panjang 90,71m, lebar 13,2m kecepatan 28 knots dengan tenaga penggerak Diesel STC MAN.

Kapal perang tersebut, dilengkapi terpedo 3A244S dengan dua peluncur, meriam, peluru kendali dan persenjataan elektronik.

Sebelumnya, Indonesia juga telah bergabung dalan Satgas Maritim Unifil, dengan mengirimkan KRI-Diponegoro-365.

Selain mengemban misi mengamankan wilayah perairan Lebanon, keberadaan satgas maritim itu juga bertujuan untuk memberikan pelatihan bagi angkatan laut Lebanon.

KRI akan singgah di beberapa pelabuhan di beberapa negara seperti Cochin (India), Salalah (Oman), Port Said (Mesir), Beirut (Lebanon) dengan keseluruhan jarak tempuh mencapai 6.555 mil laut.

UNIFIL saat ini memiliki kekuatan pasukan berkisar 13.000 personel, yang terdiri dari pasukan darat dan pasukan laut.

Pasukan darat terdiri dari dua sektor, yaitu sektor barat dan timur. Pasukan darat dan laut tetap di bawah kendali dari "Force Commander" UNIFIL .

(R018/C004/S026)

Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2010