Paris (ANTARA News) - Dimitri Payet yang dalam kondisi prima, mencetak golnya yang ketujuh musim ini dalam kompetisi Liga Prancis, ketika Sabtu malam memenangkan pemuncak klasemen St Etienne lawan saingan lama mereka, Olympique Lyon 1-0.

Payet, pencetak gol terbanyak dalam kompetisi liga, melakukan tendangan bebas pada menit ke-75 dan bola melengkung menusuk pojok gawang sehingga membuat tim Les Verts itu memenangi untuk pertama kalinya di Stadion Gerland sejak 1993.

Tim tamu St Etienne, yang belum pernah mengalahkan saingan berat mereka itu sejak 1994, memiliki 16 poin dari tujuh pertandingan sedangkan Lyon di tangga kedua dari bawah denga simpanan lima angka.

Olympique Marseille membangun kepercayaan diri mereka untuk menghadapi Chelsea dalam kompetisi Liga Champions tengah minggu ini, dengan kemenangan kandan 2-1 atas Sochaux, sehingga mereka naik ke urutan kelima dengan koleksi 11 poin.

Marseille, yang didukung Souleymane Diawara yang sembuh dari cedera punggungnya, dengan cepat menuai hasil dari usaha keras mereka di Stade Velodrome, saat mencetak angka melalui Taye Taiwo yang menembak dari jarak 30 meter ke pojok atas gawang ketika pertandingan berlangsung 19 menit.

"Saya mengincar arah bola karena penjaga gawang keluar dari garis penjagaannya," kata pemain bertahan asal Nigeria, Taiwo, kepada televisi Foot Plus.

Lucho Gonzalez membuat angka menjadi 2-0 setelah laga berlangsung satu jam, dengan memanfaatkan umpan panjang dari lemparan pemain bertahan Cesar Azpilicueta.

Nicolas Maurice-Belay mencetak angka penggembira bagi Sochaux pada menit ke-75.

Stade Rennes di urutan kedua dengan 15 poin setelah gol lahir melalui Stephane Dalmat dan Victor Montano dalam kemenangan 2-1 mereka di Nice.

Di Gerland, Lyon nyaris mencetak gol tetapi tiga target mereka menerpa tiang gawang, berasal dari Bafetimbi Gomis, Jimmy Briand dan Jeremy Toulalan, tetapi akhirnya St Etienne yang berhasil menggetarkan gawang lawannya.

Les Verts, yang minggu lalu mengalami berada di puncak klasemen untuk pertama kalinya sejak 1982, merasa gembira tidak saja karena Patet berhasil mencetak gol untuk timnya, tetapi juga karena ia berhasil dua kali menyapu bola yang nyaris menembus gawang mereka.

Ketika pluit panjang berbunyi, para pemain Lyon pada terhenyak di lapangan sedangkan lawan mereka berlari mengitari lapangan disambut gembira sekitar 2.100 pendukung mereka yang datang ke tempat itu menempuh perjalanan sekitar 60 kilometer.

"Kami menginginkan ada catatan sejarah pada tim kami," kata Payet dalam wawancara dengan Orange Sport TV.

Pencetak gol terbanyak itu berharap ia akan dipanggil masuk tim Prancis Kamis untuk menghadapi babak penyisihan Euro 2010.

Para pendukung Lyon meminta agar Claude Puel mundur tetapi Presiden Jean-Michel Aulas mengatakan pelatih itu harus bertahan.

"Situasi sekarang amat serius tetapi kami memainkan penampilan bagus malam ini," kata Aulas kepada televisi Canal Plus, dengan menambahkan "Hasil pertandingan tidak bagus."

"Kami menolak penalti dengan alasan handball di dalam kotak penalti karena tidak ada yang disebut kesalahan, tetapi Payet mendapat tendangan bebas. Saya kira belum saatnya bagi kami untuk mengganti pelatih."

Lyon akan melakukan perjalanan amat berisiko ke Hapoel Tel Aviv untuk melakukan laga Liga Champions, Rabu.

Tim yang baru dipromosikan Arles-Avignon mengalami kekalahan untuk ketujuh kalinya dalam pertandingan mereka setelah kandas 1-3 melawan tim yang turun dengan 10 pemain, Montpellier.
(Uu.A008/A016/P003)

Pewarta:
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2010