Jakarta (ANTARA News) - Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS di pasar spot antarbank Jakarta Senin sore menembus angka 8.950 per dolar AS seiring berhembusnya sejumlah sentimen positif yang mendorong aksi beli rupiah.

Sekitar satu jam menjelang penutupan rupiah ditransaksikan pada 8.943/8.953 per dolar AS, membaik tujuh poin dari posisi penutupan hari sebelumnya 8.950/8.960.

Equiety Chief PT First Asia Capital Irfan Kurniawan mengatakan, pelaku pasar membeli rupiah karena terpicu oleh pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan yang naik hampir mencapai dua persen.

Selain itu, ada perkiraan bahwa laju inflasi September akan lebih baik ketimbang bulan Agustus lalu, katanya.

Namun faktor utama yang mendorong pelaku pasar membeli rupiah, lanjut dia, karena ekonomi Indonesia tumbuh diatas enam persen mencapai 6,4 persen.

Hal ini menunjukkan bahwa pertumbuhan pada tahun depan jauh lebih tinggi dibanding 2010 hanya 5,9 persen, ujarnya.

Rupiah, menurut dia akan masih akan menguat hingga mendekati angka 8.900 per dolar, apabila tidak ada hambatan lain.

Apabila rupiah mencapai 8.900, maka kenaikan akan berlanjut hingga mencapai 8.800 per dolar, namun pada posisi itu kemungkinan ada keluhan dari para eksportir, ucapnya.

Ia mengatakan, kenaikan rupiah masih kecil karena pergerakannya masih tertahan oleh Bank Indonesia (BI) yang masih berada di pasar.

BI menahan kenaikan rupiah agar terlalu cepat mencapai level 8.900 per dolar, namun kalau kenaikan makin tinggi kemungkinan akan diserahkan pada pasar, katanya.

Rupiah, lanjut dia masih berpeluang untuk naik lagi pada Selasa nanti (28/9 ) kalau melihat sentimen positif masih berlanjut.

"Kami optimis rupiah masih dapat bergerak naik karena faktor positif masih berada di pasar," ucapnya.

(H-CS/F002/S026)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2010