Jakarta (ANTARA News) - Kepolisian Daerah Metro Jakarta Raya (Polda Metro Jaya) memperketat pengamanan pada tujuh lokasi yang dijadikan tempat Shalat Id di wilayah Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta.

"Pengamanan Shalat Id terpisah dari Operasi Ketupat Jaya," kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Pol. Boy Rafli Amar di Jakarta, Rabu.

Ketujuh lokasi yang menjadi pusat pengamanan, yakni Mesjid Al Binar Senayan (Jakarta Selatan), Mesjid At Tin (Jakarta Timur), Mesjid Sunda Kelapa Menteng (Jakarta Pusat), halaman kantor walikota lama Jakarta Barat, Mesjid Al Azhar dan Mesjid Ibnu Sina (Jakarta Utara).

Boy menuturkan pengetatan pengamanan pada tujuh titik itu karena lokasi itu banyak didatangi warga untuk melaksanakan Shalat Id.

Polda Metro Jaya mengerahkan 268 personil dari Reserse Kriminal, Intelijen dan Keamanan, Lalu Lintas, serta Samapta.

Selain ketujuh lokasi utama, pelaksanaan sholat ied di lokasi lainnya juga tetap dipantau oleh masing-masing polres di wilayah hukum Polda Metro Jaya.

Sebelumnya, Polda Metro Jaya mengimbau masyarakat Jakarta maupun luar daerah ibukota agar tidak melakukan pawai kendaraan menyambut lebaran pada malam takbiran.

Polisi akan menindak tegas berupa tindak pelanggaran terhadap pengemudi maupun penumpang sepeda motor yang tidak menggunakan helm sesuai Standar Nasional Indonesia (SNI) saat pawai takbiran.

Polisi melarang konvoi kendaraan kepada warga guna menghindari kemacetan dan mengantisipasi kecelakaan di jalan utama maupun arteri.

Polda Metro Jaya juga mengerahkan 8.000 personel dan 2.000 personil dari instansi terkait seperti dinas perhubungan, pemadam kebakaran, satpol pp, serta TNI untuk pengamanan Operasi Ketupat Jaya 2010.

Polda Metro Jaya mendirikan 90 pos pengamanan, seperti di terminal bus, stasiun kereta api, bandara, pelabuhan , objek utama rekreasi, mall dan 10 pos pemeriksaan.

(T014/A011)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2010