Banyuwangi (ANTARA News) - Situasi penyeberangan di Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi, Jawa Timur, memasuki "H+4" Hari Raya Idul Fitri 1431 Hijriah, Rabu sudah mulai dipadati warga pemudik yang balik dari berbagai kota di Pulau Jawa dengan tujuan Bali dan daerah sekitarnya.

Namun demikian, antrean kendaraan di pelabuhan tersebut masih berjalan lancar karena waktu menunggu mereka untuk diberangkatkan menyeberang tidak sampai lebih dari satu jam.

Berdasarkan data di Posko PT Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (ASDP) Indonesia Ferry (Persero) Ketapang, Banyuwangi, Rabu, dari pukul 00.00 WIB - 12.00 WIB, jumlah pemudik yang balik melalui Pelabuhan Ketapang mencapai 19.830 orang. Sementara kendaraan roda dua sebanyak 2.974 unit dan kendaraan roda empat campuran sebanyak 2.196 unit.

Hingga saat ini kendaraan roda dua tampak masih mendominasi angkutan penyeberangan dari Pulau Jawa ke Pulau Bali dibanding kendaraan roda empat pribadi sebanyak 1.440 unit dari jumlah total kendaraan roda empat campuran yang menyeberang.

Kondisi tersebut juga terlihat dalam antrean kendaraan roda dua, Selasa (14/9), yang mencapai 5.601 unit dibanding kendaraan roda empat pribadi sebanyak 3.023 unit dari total kendaraan roda empat campuran sebanyak 4.057 unit.

Kepadatan kendaraan roda dua dan empat pribadi di Pelabuhan Ketapang hanya terjadi pada waktu-waktu tertentu, seperti pagi dan sore hari karena sebagian besar pengendara roda dua khususnya memilih waktu tersebut untuk menghindari terik matahari yang beberapa hari ini cukup panas.

Seperti diungkapkan salah seorang pemudik, Ujang, warga Denpasar, Bali, yang memilih waktu balik sore hari karena membawa serta istri dan anaknya.

"Kalau sore agak dingin dibanding siang hari. Apalagi perjalanan dari Gilimanuk ke Denpasar hanya butuh waktu paling lama empat jam," ungkap Ujang.

Begitu pula dengan pengakuan seorang pemudik, Handanu, warga Denpasar, yang baru saja mudik ke kampung halamannya di Sempolan, Jember, Jawa Timur.

Menurut Handanu, pulang sore hari tidak panas apalagi mengajak serta istri dan anaknya. "Karena itu kami memilih pulang sore hari," ujarnya.

Guna kelancaraan angkutan arus balik pada "H+4" ini, PT ASDP Ketapang, Banyuwangi, mulai menambah lagi kapal feri yang dioperasikan hingga 22 unit dari 28 unit kapal feri yang disiapkan untuk angkutan Lebaran (Idul Fitri) 1431 Hijriah.

Pemimpin Cabang PT ASDP Ketapang, Banyuwangi, Charda Damanik, menuturkan bahwa penambahan kapal feri yang beroperasi di lintasan Ketapang - Gilimanuk sudah dilakukan sejak hari kedua Lebaran, Sabtu (11/9), dari 16 unit kapal feri menjadi 17 unit kapal feri.

"Jumlah kapal feri itu terus bertambah hingga mencapai 22 unit pada `H+4` ini karena kebutuhan yang ada," jelas Charda Damanik.

Menurut dia, penambahan kapal feri tersebut masih dimungkinkan akan terjadi lagi beberapa hari mendatang karena puncak arus balik diprediksikan akan terjadi pada "H+6", Jumat (17/9) dan "H+7", Sabtu (18/9) mendatang.
(ANT-164/B010)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2010