Dengan sosialisasi yang masif dan berkala, maka diharapkan akan makin meningkatkan minat masyarakat untuk menjadi investor.
Purwokerto (ANTARA) - Akademisi dari Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Dr. Rio Dhani Laksana mengatakan pemanfaatan media sosial sangat efektif untuk program sosialisasi pasar modal.

"Pemanfaatan media sosial sangat penting dan efektif untuk program sosialisasi pasar modal terutama di daerah," katanya di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Selasa.

Kepala Galeri Investasi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unsoed itu mengatakan bahwa calon investor dan investor muda pada saat ini sangat familiar dengan media sosial.

"Para calon investor dan juga investor muda di Tanah Air dekat sekali dengan hal-hal yang terkait dengan media sosial sehingga pemanfaatan media sosial menjadi sangat penting sebagai instrumen sosialisasi," katanya.

Dengan sosialisasi yang masif dan berkala, maka diharapkan akan makin meningkatkan minat masyarakat untuk menjadi investor.

"Sosialisasi yang berkesinambungan dan masif tentu saja sangat berpengaruh positif, karena dengan kegiatan sosialisasi akan memberikan pengetahuan pasar modal dan meningkatkan minat untuk menjadi investor," katanya.

Dia mengatakan, selain lewat media sosial, sosialisasi juga dapat dilakukan lewat komunitas-komunitas.

"Kendati demikian pada masa pandemi seperti sekarang sosialisasi lewat media sosial tentu lebih efektif dan efisien, juga dapat menjangkau banyak kalangan. Ini momentum yang baik untuk meningkatkan sosialisasi dan literasi keuangan terutama pasar modal, apalagi sebagian investor di Indonesia adalah anak muda milenial," katanya.

Pasar modal pada saat ini menjadi pilihan investasi terbaik untuk kalangan muda.

"Selain itu mahasiswa menjadi salah satu segmen kalangan investor ritel, dengan edukasi dan literasi dari kampus, misalnya, diharapkan jumlah investor pasar modal indonesian akan lebih meningkat," katanya.

Sosialisasi yang selama ini telah dilaksanakan sudah cukup masif dan menyentuh banyak kalangan.

"Sosialisasi yang selama ini dilakukan oleh Otoritas Jasa Keuangan atau OJK, pihak kampus dan tentunya perusahaan-perusahaan sekuritas melalui Galeri Investasi di kampus-kampus juga telah intens dilakukan meskipun melalui daring, menurut saya sosialisasi dengan cara ini sudah cukup masif," katanya.
Baca juga: BEI: 70 persen investor pasar modal di Kalbar dari kalangan milenial
Baca juga: Pengamat: Pasar modal alternatif UMKM untuk akses pendanaan

 

Pewarta: Wuryanti Puspitasari
Editor: Royke Sinaga
Copyright © ANTARA 2021