Palembang (ANTARA News) - Calon haji Sumatra Selatan (Sumsel) kelompok terbang (kloter) 23 pemberangkatanya menuju tanah suci akan digabung bersama jemaah Solo, Jawa Tengah (Jateng).

Kepala Bidang Haji, Zakat dan Wakaf Kanwil Departemen Agama, Sumsel, H Udin Djuhan di Palembang, Senin mengatakan, pemberangkatan calon haji kloter 23 itu nantinya bergabung dengan jemaah Solo.

Penggabungan pemberangkatan kloter terakhir calon haji Sumsel bersama jemaah Solo itu berdasarkan petunjuk dari Departemen Agama pusat, kata dia.

Sementara mengenai pemberangkatan calon haji kedua provinsi itu akan dilaksanakan pada 21 Nopember 2009, kata dia, dan menambahkan, dan penerbangan calon haji itu mengalami perubahan dari jadwal semula.

"Jadwal pemberangkatan kloter terakhir itu semula pada 20 Nopember dan diubah menjadi 21 Nopember 2009," kata dia pula.

Lebih lanjut dia mengatakan, pemberangkatan calon haji loter 23 yang berasal dari Banyuasin, Al-Mukaromah, Prabumulih dan Daruna Palembang itu nantinya tetap menggunakan pesawat Garuda Indonesia.

Sementara mengenai sistem pelaksanaan penerbangan sendiri, menurut dia, calon haji Sumsel masih tetap berangkat dari embarkasi setempat selanjutnya menuju Bandara Internasional Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang.

Lebih lanjut dia mengatakan, hanya calon haji asal Solo yang menunggu di Bandara Internasional itu setelah bergabung mereka langsung terbang menuju Arab Saudi.

Berdasarkan informasi calon haji asal Solo yang akan bergabung itu berjumlah 82 orang, sementara Sumsel sendiri tercatat 252 jemaah, ujar dia lagi.

Menurut dia, penggabungan calon haji kedua daerah itu karena pemberangkatan kloter terakhir itu jumlah jemaahnya sedikit, sementara pesawat garuda tersebut rata-rata setiap terbang membawa 320 orang.

Sehubungan itu calon haji kedua daerah itu digabung sehingga lebih efektif dalam penerbangan menuju tanah suci, kata dia.

Calon haji Sumsel yang berangkat menunaikan rukun Islam kelima tahun 2009 ini tercatat 6.349 orang ditambah 937 jemaah asal Provinsi Bangka Belitung.(*)

Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2009