Mekkah (ANTARA News) - Akhirnya kota Mekkah diguyur hujan dengan durasi sekitar 10 menit, namun tidak sampai mengganggu aktivitas jamaah yang akan melakukan pelemparan jumrah di kawasan Mina, karena hujannya pun tidak terlalu deras.

Hujan yang tergolong langka di kota Mekkah ini merupakan peristiwa kali kedua dalam musim haji. Sekitar tiga pekan lalu, Mekkah juga diguyur hujan lebat.

Bagi warga setempat, hujan merupakan berkah sekaligus bersih-bersih mobil lantaran kendaraan di kawasan ini "blepotan" debu setiap hari.

Sebelum turun hujan, warga dan jamaah haji sedikit panik. Di beberapa tempat terasa suasana hiruk pikuk yang disebabkan cahaya kilat dan petir disusul hujan gerimis dalam sepekan ini terjadi di kota suci Mekkah.

Selain itu angin kencang mengakibatkan kertas dan plastik bercampur debu terangkat ke udara, sehingga membuat jamaah haji dari berbagai negara terlihat tergopoh-gopoh mencari tempat berlindung.

Beberapa pedagang di trotoar jalan terlihat dari atas kantor misi haji Indonesia bergegas membereskan barang dagangannya.

Tenda darurat yang biasa digunakan untuk berlindung dari sengatan matahari, mereka bongkar dengan cepat.

Beberapa ruas jalan di kota Mekkah basah, namun terlihat tidak menimbulkan banjir. Suasana yang berlangsung sekitar 20 menit tersebut, telah membuat panik warga setempat dan jamaah haji.

Sementara itu, di seputar jamarat (tempat melontar jumrah) suasananya juga tidak jauh berbeda.

Kilatan cahaya dan gemuruh petir cukup keras. Jamaah dari berbagai negara merasa kaget dengan peristiwa tersebut.
(E001/S019)

Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2010