Bantul (ANTARA) - Relawan yang tergabung dalam Forum Pengurangan Risiko Bencana Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, menyatakan sikap bahwa Bantul Darurat COVID-19 menyusul lonjakan kasus konfirmasi positif harian dalam sepekan terakhir.

"Kami FPRB Kabupaten Bantul hari ini memberikan pernyataan sikap dan respon terhadap tingkat penyebaran COVID-19, bahwa Bantul Darurat COVID-19," kata Ketua FPRB Bantul Waljito di sela pernyataan sikap dan penyerahan bantuan ke Posko Penanganan COVID-19 Desa Timbulharjo, Bantul, Senin.

Menurut dia, Bantul dengan penambahan 541 kasus baru pada Ahad (4/7) dengan kematian lebih dari 10 orang, mendorong semua pihak utamanya FPRB sebagai relawan kegawatdaruratan untuk bergerak cepat dan terorganisasi dalam penanganan jenazah maupun warga terkena COVID-19.

"Dengan kondisi kasus tersebut mendorong kita, satu, segera diselenggarakan pos dukungan rukti (mandikan jenazah) dan pemakaman jenazah COVID-19 dengan sistem komando yang jelas dengan struktur dari daerah sampai ke desa," katanya.

Baca juga: Ada tambahan 502, positif COVID-19 di Bantul-DIY jadi 23.164 kasus

Baca juga: Kasus positif COVID-19 di Bantul melonjak jadi 21.446 orang


Kedua perlunya fokus ulang anggaran daerah untuk dukungan penanganan COVID-19 terutama terhadap warga terdampak COVID-19, baik isolasi mandiri di rumah maupun di selter, dan tim rukti dan pemakaman jenazah COVID-19 baik level kabupaten maupun desa.

"Sebagai bentuk dukungan dan pencegahan penanggulangan kedaruratan COVID-19, FPRB Bantul akan melakukan penguatan kapasitas kepada 33 tim rukti dan pemakaman jenazah COVID-19 se-Bantul berbasis desa agar mampu memberikan layanan dengan cepat dan sesuai pedoman yang ada," katanya.

Dia mengatakan, dukungan selanjutnya adalah dengan membangun persaudaraan relawan desa dalam melakukan penanganan pelaksanaan jenazah COVID-19 melalui tim yang telah dibentuk.

Selanjutnya memberikan dukungan alat pelindung diri (APD) dan kebutuhan bahan pokok sembako bagi tim penatalaksanaan jenazah COVID-19 di Bantul.

"Kemudian mendorong terbentuknya sistem data yang terintegrasi tentang jumlah dan kebutuhan warga isolasi mandiri baik di rumah maupun di selter bersama Pusdalops BPBD, sehingga nanti di dalam Bantul Darurat COVID-19 harus ada pembenahan terkait dengan kebijakan," katanya.

Data Satgas Penanggulangan COVID-19 Bantul menunjukkan, total kasus positif per Minggu (4/7) sebanyak 23.705 orang, dengan rincian 16.421 orang telah sembuh, kemudian kasus meninggal 525 orang, sehingga pasien COVID-19 aktif yang masih karantina dan isolasi sebanyak 6.759 orang.*

Baca juga: Bupati Bantul tinjau vaksinasi COVID-19 bagi pelaku wisata

Baca juga: Tambah 642, positif COVID-19 harian di Bantul tertinggi sejak pandemi

Pewarta: Hery Sidik
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2021