Johannesburg (ANTARA News) - Berbeda dengan hari-hari saat tuan rumah Afrika Selatan (Bafana Bafana) masih bertanding di babak penyisihan, suasana di Kota Johannesburg, Jumat, didominasi oleh pendukung Belanda dan Spanyol, sementara pendukung Bafana Bafana, sekarang lebih banyak sebagai penonton.

Beberapa hari menjelang upacara pembukaan pada 11 Juni lalu sampai pertandingan penyisihan grup, hampir di setiap sudut kota terdapat para pedagang yang menjajakan berbagai atribut, namun suasana tersebut sudah berubah sejak tuan rumah tersingkir.

Para penggemar tuan rumah yang sebelumnya mendominasi jalan-jalan di setiap sudut kota, sekarang lebih banyak menjadi penonton dan beralih mendukung salah satu finalis tersebut.

Belanda, runner-up Piala Dunia 1974 dan 1978 serta Spanyol, juara Eropa 2008, akan berhadapan di partai puncak di Stadion Soccer City, Johannesburg pada 11 Juli mendatang (12 Juli dinihari WIB).

Meski lebih banyak sebagai penonton, warga Afrika Selatan tetap memberikan memberikan pelayanan terhadap tamu, seperti parade yang terlihat disepanjang jalan di Soweto, pinggir kota Johannesburg.

Soweto, kawasan yang terkenal sebagai pusat perlawanan terhadap penindasan pemerintah apartheid itu, sekarang menjadi salah satu objek pariwisata, diantaranya rumah Nelson Mandela dan Museum Hector Pieterson, pemuda yang menjadi korban saat demonstrasi pelajar pada 1976.

Dua hari menjelang partai final, FIFA mengumumkan bahwa seluruh tiket sudah terjual habis, sementara penonton yang akan menyaksikan melalui layar televisi di seluruh dunia, akan mencapai 500 juta orang.

Shakira, penyanyi pop asal Kolombia, kembali akan menjadi bintang utama pada upacara pembukaan yang akan dihadiri 15 kepala negara, termasuk Presiden Zimbabwe, tokoh kontroversial karena menjadi target dikenai barangan berkunjung ke Eropa dan AS.

Charlize Theron, bintang Hollywood asal Afrika Selatan, dilaporkan sudah pulang untuk menyaksikan pertandingan final. Ia ditemani oleh Morgan Freeman, bintang film yang memerankan Nelson Mandela dalam film "Invictus".

Kantor Departeman Pariwisata menyatakan bahwa mereka sudah siap untuk mengantisipai ledakan pendatang dengan menyiapkan kamar hotel yang lebih banyak dibanding minggu-minggu sebelumnya.

Pihak bandara juga yakin bahwa kesemrawutan seperti yang terjadi di bandara King Shaka Internasional Airport di Durban menjelang semifinal Jerman vs Spanyol, tidak akan terulang lagi.

Ketika itu, sekitar 500 penonton marah-marah dan kecewa karena padatnya bandara membuat pesawat tidak bisa mendarat dan kembali ke Johannesburg atau Cape Town, sehingga mereka tidak bisa menyaksikan pertandingan meski sudah memiliki tiket.

"Sekarang kami akan bertindak tegas, jika ada pesawat pribadi yang menolak untuk pindah parkir, kami paksa dengan mendereknya," kata Themba Maseko, manajer operasi bandara Oliver Tambo kepada harian The Star. (*)

AFP/a032/Z002

Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2010