Washington (ANTARA News/AFP) - Ekuador telah dalam cengkeraman kudeta, demikian kata pemimpin Organisasi Negara Amerika (OAS) yang mengelompokkan 35 negara dari sekeliling kawasan itu, Kamis.

Ketika OAS bertemu dalam pembicaraan darurat untuk membahas krisis itu, Jose Miguel Insulza menyatakan badan regional tersebut telah menyusun resolusi yang meminta pada pihak-pihak yang terlibat untuk "menghindari semua bentuk kekerasan" di negara itu.

OAS telah mengambil peran penting dalam upaya untuk memecahkan kekacauan yang dipicu oleh kudeta 2009 di Honduras yang menggulingkan presiden terpilih Manuel Zelaya.

Sementara itu, Amerika Serika Kamis telah mengutuk pemberontakan oleh polisi Ekuador dan setiap upaya untuk melanggar demokrasi di negara itu, kata utusan AS untuk OAS.

"AS mengutuk setiap upaya untuk melanggar proses demokratis dan aturan konsitusi Ekuador," kata utusan Carmen Lomellin dalam pertemuan darurat yang diminta untuk membicarakan kejadian itu.

"Kami mendukung pemerintan demokratis di Ekuador," ia menambahkan. Ia juga menyuarakan dukungan pada Presiden Ekuador Rafael Correa.

Pemimpin OAS Jose Miguel Insulza sebelumnya mengatakan Correa mendapat "dukungan penuh" dari 35 anggota organisasi negara-negara Amerika itu.
Dari Quito, ibukota Ekuador, Presiden Rafael Correa telah mengecam apa yang ia katakan sebagai "upaya kudeta" terhadap pemerintahnya. Karena mengkhawatirkan hidupnya, Correa mengungsi di sebuah rumah sakit.

"Itu upaya kudeta yang dipimpin oleh oposisi dan bagian-bagian tertentu dari pasukan bersenjata dan kepolisian," kata Correa pada televisi setempat.

"Apapun yang tetjadi pada saya, saya ingin mengekspresikan cinta saya pada keluarga saya dan tanah air saya."

"Apapun yang terjadi pada saya, mereka akan bertanggung jawab," katanya.

Correa, 47, yang memegang tampuk pimpinan pemerintahan pada Januari 2007, sebelumnya telah berupaya untuk menenangkan kerumunan massa polisi yang telah mengambilalih sebuah barak untuk memprotes pemotongan gaji.

Tapi ia mendapat ejekan, dan kemudian tertutup gas air mata dan dibawa ke rumah sakit dekat barak. (S008/K004)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010