Kuala Lumpur (ANTARA) - Partai Pejuang bentukan mantan Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad membantah akan bekerja sama dengan Partai Bersatu yang dipimpin Perdana Menteri Muhyiddin Yasin.

"Terdapat beberapa cobaan dari pelbagai pihak yang merusak reputasi dan memberi persepsi seolah-olah Pejuang akan bekerja sama dengan Bersatu kembali," ujar Ketua Penerangan Partai Pejuang Tanah Air, Ulya Aqamah Bin Husamudin, di Kuala Lumpur, Selasa (13/7).

Partai Bersatu merupakan partai yang didirikan Mahathir dan Muhyiddin sebelum mereka menjadi rival setelah peristiwa Sheraton atau yang dikenal sebagai politik pintu belakang.

"Tindakan ini adalah tindakan yang tidak bertanggung jawab dan merupakan berita palsu yang tidak sepatutnya terjadi," kata Ulya.

Baca juga: Komnas HAM Malaysia sesalkan penolakan pendaftaran Partai Pejuang

Pejuang membantah keras isu yang dilempar ke publik bahwa mereka akan kembali bekerja sama dengan Bersatu.

"Tun Dr Mahathir Mohamad selaku Ketua Pejuang telah berkali-kali dengan tegas menolak dakwaan ini. Biro Politik Parti Pejuang juga tidak pernah berbincang mengenai kerja sama ini dan fokus kepada perbincangan menangani COVID-19 dalam kerangka Majelis Pemulihan Negara yang diprogramkan oleh partai," katanya.

Ulya mengatakan tuduhan kerja sama ini tidak benar karena andai Pejuang berniat bekerja sama dengan Bersatu dan Perikatan Nasional, pihaknya tidak perlu berjuang untuk kelolosan partai dan lebih baik kembali ke Partai Bersatu.

"Terdapat juga konspirasi mengenai pendaftaran Partai Pejuang yang coba disensasikan oleh beberapa pihak. Maka, di sini kami jelaskan bahwa pendaftaran Parti Pejuang pada 8 Juli adalah sesuai dengan keputusan mahkamah yang memberi 14 hari kepada Kementerian Dalam Negeri untuk membuat keputusan kepada banding pendaftaran kami," tambahnya.

Baca juga: Partai bentukan Mahathir ditolak
Baca juga: Mahathir namakan partainya Partai Pejuang

 

Pewarta: Agus Setiawan
Editor: Anton Santoso
Copyright © ANTARA 2021