Medan (ANTARA News) - Tim dokter Rumah Sakit Gleny Medan menyatakan, kondisi Bripka Sugeng, anggota Brimob yang menjadi salah satu korban kontak senjata melawan kelompok yang diduga teroris bersenjata, sekarang cukup stabil.

"Sampai saat ini kondisinya cukup stabil setelah korban ditangani tim dokter kami," kata Kepala Pelayanan Medik Gleny Hospital Herman Ramli di Medan, Rabu.

Bripka Sugeng merupakan anggota Brimob Polda Sumatera Utara yang terkena tembak saat terjadi kontak senjata melawan kelompok yang diduga teroris bersenjata di Dusun Sarang Puah, Dolok Masihul, Sumatera Utara, Sabtu (2/10).

Sugeng yang tertembak di bahu kanan atas merupakan anggota Detasemen C Brimob yang bermarkas di Kota Binjai. Ia sempat menjalani perawatan di RS Bhayangkara Tebing Tinggi, sebelum akhirnya dirujuk ke Gleny Hospital Medan, Selasa (5/10).

Herman mengatakan, Bripka Sugeng dirujuk ke rumah sakit tersebut Selasa sekitar pukul 16.00 WIB, langsung dibawa ke UGD untuk mendapatkan layanan secepatnya dari tim dokter yang sebelumnya telah bersiap.

Sebelumnya, kata dia, pihaknya telah mendapatkan informasi dari pihak kepolisian dan RS Bhayangkara Tebing Tinggi bahwa korban akan dirujuk ke Gleny Hospital. Untuk itu pihaknya telah menyiapkan segala peralatan medis yang diperlukan.

"Makanya ketika korban sampai di sini kemarin, tim kami langsung menanganinya. Saya belum tahu secara rinci kondisinya karena tim medis yang menanganinya kemarin masih terus bekerja, namun secara umum kondisinya cukup stabil," katanya.

Berdasarkan hasil ronsen yang sudah dilakukan, lanjut dia, terdapat benda asing di dada sebelah kiri korban yang diduga proyektil peluru. Pemasangan selang di paru-paru korban juga dilakukan demi menjaga paru-paru korban tetap dalam keadaan baik.

"Besok sekitar pukul 12.00 WIB kami akan lakukan operasi terhadap korban guna mengangkat benda asing yang bersarang di dada korban. Beberapa dokter ahli juga sudah disiapkan seperti dokter ahli bedah dan ahli syaraf," katanya.

(KR-JRD/R014/S026)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2010