Jakarta (ANTARA) - Praktisi literasi media Muchlas Rowi menyayangkan masih adanya pihak-pihak yang "nyinyir" terhadap blusukan yang dilakukan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di tengah pandemi COVID-19 untuk membagikan obat dan sembako kepada masyarakat.

"Pihak yang 'nyinyir' terhadap blusukan Jokowi merupakan orang yang tidak paham arti penting hadirnya seorang pemimpin ke tengah masyarakat," kata Muchias melalui keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Sabtu.

Presiden Joko Widodo mendatangi warga di Kelurahan Sunter Agung Jakarta Utara pada Kamis (15/7) malam dalam rangka mengawali pemberian sembako dan obat bagi masyarakat yang menjalani isolasi mandiri.

Langkah Presiden tersebut mendapat beragam respons dari masyarakat di antaranya menilai hal itu hanya sebagai pencitraan saja.

Baca juga: Presiden Jokowi bagikan paket obat dan sembako ke warga Jakarta Utara

Menurut dia, kehadiran Presiden Jokowi ke perkampungan di malam hari dapat menumbuhkan kembali semangat warga untuk tetap bertahan dan bahkan optimisme menghadapi masa pandemi COVID-19.

"Ini yang tidak dipahami, Presiden itu jadi simbol kalau negara hadir membantu masyarakat di masa-masa sulit ini," kata Muchlas.

Ia menilai blusukan Jokowi merupakan upaya tulus seorang kepala negara untuk bertemu dengan masyarakatnya, memastikan bahwa mereka tetap dalam keadaan baik dan tentunya untuk memberi semangat kepada masyarakat.

"Di saat seperti ini kita harus melakukan apapun sebisa kita. Masyarakat harus tetap bertahan dan melakukan berbagai upaya untuk sama-sama menghadapi pandemi," ujar dia.

Baca juga: Presiden Jokowi bagikan sembako ke warga di Cideng Jakpus

Di tengah kondisi pandemi COVID-19, ia mendorong masyarakat agar lebih mengedepankan narasi-narasi positif. Sebab, jika hanya memunculkan narasi negatif maka hanya menambah masalah di tengah masyarakat.

Seperti diketahui sebelumnya pada Kamis (15/7) malam Presiden Joko Widodo mendatangi warga di sebuah perkampungan di Kawasan Sunter Agung Jakarta Utara yang YouTube Sekretariat Presiden.

Dalam video tersebut Presiden Jokowi mengatakan pembagian sembako dan obat-obatan merupakan tahap awal yang selanjutnya akan diberikan merata kepada seluruh masyarakat.

"Ini mengawali pemberian sembako kepada masyarakat. Nanti diberikan menyeluruh yang sudah kita siapkan 200 ribu ton beras yang disalurkan dari Bulog," kata Presiden.

Baca juga: Presiden Jokowi kirim 13 ribu paket sembako untuk korban banjir Bima

Pewarta: Muhammad Zulfikar
Editor: Joko Susilo
Copyright © ANTARA 2021