Penyelenggaraan ASEAN Jazz Festival 2010 selain untuk mengenalkan para musisi jazz negara ASEAN serta dunia internasional, juga dimaksudkan sebagai upaya mendorong kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) serta wisatawan nusantara (wisnus) khususnya kalangan penggemar musik jazz pada event festival jazz yang digelar setiap tahun di Batam.
"Pada penyelenggaraan ASEAN Jazz Festival 2009 di Pantai Coastarina Batam tahun lalu, dihadiri sekitar 5.000 wisatawan. Kita harapkan pada festival tahun 2010 terjadi peningkatan," kata DR. Sapta Nirwandar, Dirjen Pemasaran Kemenbudpar, dalam jumpa pers seputar persiapan penyelenggaraan ASEAN Jazz Festival 2010 di Gedung Sapta Pesona Jakarta, Senin (11/10).
Menurut Sapta Nirwandar, kepeloporan Indonesia dalam musik jazz telah diakui dunia internasional sehingga sejumlah festival musik jazz internasional seperti Java Jazz dan ASEAN Jazz Festival yang digelar setiap tahun di Indonesia mendapat apresiasi dari kalangan artis, musisi, maupun para penggemar musik jazz yang datang dari mancanegara. ASEAN Jazz Festival 2010 menjadi sarana untuk mempererat hubungan antar negara ASEAN, khususnya melalui jalur komunikasi antar musisi muda jazz ASEAN, kata Sapta Nirwandar.
Musik jazz dikenal sangat dinamis dan penuh improvisasi, sehingga dalam setiap pegelarannya terjaling interaktif antara para musisi dengan penontonnya. Kepiawaian musisi jazz Indonesia banyak digemari kalangan pecinta musik jazz dari negara tetangga seperti Malaysia, Singapura, Thailand, Philipina dan Brunei Darussalam.
Menurut pihak panitia penyelenggara, pada ASEAN Jazz Festival 2010 kali ini akan ditampilkan sejumlah musisi dan artis penyanyi jazz ternama dari Indonesia seperti; Dwiki Dharmawan World Peace Orchestra, Krakatau bersama Ubiet, Simak Dialog bersama Tohpati, Dira J.Sugandi, Bandaneira, Syaharani, Berry Likumahua feat Benny Likunahua, dan Yeppy & Friends dari Batam. Sementara itu musisi dan penyanyi jazz dari mancanegara yang tampil antara lain; Natasha (Thailand), Eugene Ang (Singapura), Bass Groove (Malaysia), Skarlet Romero (Filipina), dan Toninho Horta (Brazil).
Untuk keterangan lebih lanjut silakan menghubungi Ka Pusformas Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata.
Pewarta:
Editor: PR Wire
Copyright © ANTARA 2010
