Kendari (ANTARA News) - Warga Pulau Sagori, Kecamatan Kabaena Barat, Kabupaten Bombana, Sulawesi Tenggara (Sultra), dalam sepekan terakhir tidak melaut karena kesulitan memperoleh bahan bakar minyak (BBM) jenis solar.

"Sudah sepekan ini kita tidak dapat melaut karena di Kabaena tidak ada solar," kata Kepala Dusun Sagori, La Riyfu, melalui telepon dari Pulau Sagori, Kamis.

La Ruyfu mengemukakan, nelayan Pulau Sagori sudah berusaha memesan bahan bakar jenis solar dari Kota Baubau, namun di Baubau saat ini juga terjadi kelangkaan solar.

"Kalau keaddan ini berlangsung lama, kita warga Pulau Sagori benar-benar dalam kesulitan, karena seluruh warga kami hanya menggntungkan hidup dari hasil melaut," katanya.

Sebetulnya kata La Riyfu di Sikeli ibukota Kecamatan Kabaena Barat, sekitar 17 mil laut dari Sagori, ada bahan bakar jenis premium, namun harganya sangat mahal, yakni Rp10.000 per liter.

"Kalau kita melaut menggunakan bahan bakar premium, hasil yang didapat belum tentu bisa menutupi ongkos bahan bakar," katanya.

Pulau Sagori merupakan pulau kecil di Kecamatan Kabaena, yang hanya terdiri dari hamparan pasir putih.

Di atas hamparan pasir putih pulau berpenduduk sekitar 200 jiawa itu, hanya ditumbuhi pohon cemara dan pohon kelapa.

Pemerintah Kabupaten Bombana sendiri menjadikan kawasan pulau kecil tersebut sebagai andalan kawasan wisata bahari karena di alam bawa laut pulau pasir itu terdapat beragam jenis terumbu karang yang sangat unik dan menarik.
(T.ANT-227/P003)

Pewarta:
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2010