Sampang (ANTARA News) - Aliran listrik di Pulau Mandangin, Sampang, Madura, Jawa Timur, dalam sebulan terakhir mengalami pemadaman yang sampai saat ini belum teratasi.

Menurut warga di pulau itu, Abdul Muktadir, Senin, warga kepulauan terpaksa menggunakan lampu minyak tanah sebagai lampu penerang di malam hari, meski harga minyak tanah di sana sangat tinggi, yakni Rp8.000,00 per liter hingga 8.500,00 per liter.

"Meski minyak tanah mahal, kami terpaksa menggunakan minyak, daripada hidup tanpa lampu," kata Muktadir.

Menurut dia, warga dan aparat desa di Pulau Mandangin telah melaporkan pemadaman listrik tersebut ke pihak PLN Sampang, namun sampai saat ini belum ada tanggapan.

Saat ini, kondisi di Pulau Mandangin gelap gulita di malam hari, karena penerangan hanya di rumah-rumah warga, sedang di jalan-jalan desa tanpa penerangan.

"Hanya di rumah-rumah warga saja yang terang. Kalau di jalan, gelap sekali," katanya.

Padamnya aliran listrik di Palau tersebut membuat aktivitas ekonomi warga di malam hari terganggu, terutama para nelayan.

Secara terpisah, Kepala PLN Sampang Sumaryana membenarnya adanya pemadaman listrik di Pulau Mandangi tersebut.

"Memang benar aliran listrik di Pulau Mandangin padam, dan kami dari pihak PLN masih berupaya melakukan perbaikan," katanya.

Ia menjelaskanpenyebab padamnya aliran listrik di pulau tersebut, karena mesin generator rusak. Pihak PLN Sampang telah melaporkan persoalan ini ke PLN Pamekasan dan Surabaya, namun belum ada tindak lanjut.

"Informasi yang kami terima, mesin generator masih diupayakan, dan rencananya akan didatangkan dari Pulau Bawean, Gresik. Jadi, mesin generator yang ada di sana yang akan digunakan di Pulau Mandangin nantinya," katanya.  (*)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010