Jakarta, 20/10 (ANTARA) - Menteri Kebudayaan dan Pariwisata (Menbudpar) Ir. Jero Wacik, SE meluncurkan program Visit Banda Aceh Year 2011 di Gedung Sapta Pesona Jakarta, Selasa (19/10). Visit Banda Aceh Year 2011 menjadi momentum penting bagi kebangkitan industri pariwisata Banda Aceh khususnya dan Aceh umumnya.

"Momentum pencanangan ini menjadi salah satu media strategis untuk menyampaikan pesan kepada wisatawan dalam dan luar negeri bahwa Aceh memiliki potensi sebagai daerah tujuan wisata dengan berbagai daya tarik wisata alam, budaya dan keramah-tamahan masyarakat Aceh yang sesuai nilai-nilai lokal. Aceh juga memiliki infrastruktur pariwisata yang maju, "kata Menbudpar Jero Wacik.

Jero Wacik menyatakan, Visit Banda Aceh merupakan bagian strategis dalam program pengembangan garis budaya (culture line) di mana kalau di sebelah Barat digelar festival bertajuk Visit Banda Aceh, sedangkan di wilayah Timur yakni di Jayapura Papua telah beberapa kali digelar Festival Danau Sentani. Sementara di wilayah Selatan digelar Festival Sasando di NTT dan wilayah Utara diselenggarakan Festival Miangas dan Pemilihan Puteri Miangas. Garis budaya ini sangat penting dalam memupuk Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), katanya, seraya menggambarkan betapa jarak daerah terluar RI seperti Miangas hanya 30 menit dari Filipina dan 12 jam dari Manado mendapat perhatian pemerintah pusat lewat garis budaya.

Menurut Jero Wacik, empat festival itu merupakan garis budaya yang dirintis Menbudpar dan diharapkan keberadaan garis budaya akan menumbuhkan rasa cinta tanah air yang lebih dalam di kalangan masyarakat yang tinggal di wilayah terluar RI.

Menyambut Visit Banda Aceh 2011, Pemda Provinsi dan Kota Banda Banda Aceh telah menyiapkan infrastruktur termasuk obyek wisata yang layak dijual kepada wisatawan dalam dan luar negeri. Sejumlah objek wisata di Banda Aceh yang layak dijual di antaranya wisata tsunami dengan andalan kapal PLTD apung, yang terdampar di Gampong (Desa) Punge Blangcut, Kecamatan Jaya Baru, Kota Banda Aceh. Wisata religius seperti Masjid Raya Baiturrahman dan makam Kesultanan Aceh maupun jejak sejarah Kesultanan Aceh masa lalu, termasuk Kerkoff, kompleks kuburan marsose Belanda.

Dalam acara peluncuran Visit Banda Aceh 2011 dihadiri antara lain sejumlah duta besar negara sahabat, Wakil Gubernur Aceh M.Nazar, Walikota Banda Aceh Wawardy Nurdin, Dirjen Pemasaran Sapta Nirwandar, anggota DPR dan DPRD Provinsi Aceh, para tokoh masyarakat Aceh di Jakarta, serta dimeriahkan oleh kesenian daerah Aceh.

Untuk keterangan lebih lanjut silakan menghubungi Ka.Pusformas Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata.

Pewarta:
Editor: PR Wire
Copyright © ANTARA 2010