Seperti diberitakan Reuters, kembar identik berusia 29 tahun itu menyambut baik citra mereka yang digambarkan dalam film tersebut. Kembar itu sedang mengajukan gugatan yang mengklaim bahwa Facebook adalah ide mereka saat kuliah di Harvard University.
"Film itu adalah karya yang bagus karena menangkap peristiwa faktual dari 18 bulan proses berdirinya Facebook. Ini kisah nyata," kata Cameron dalam sebuah wawancara.
Mereka tidak pernah bertemu dengan penulis skenario Aaron Sorkin atau Ben Mezrich, penulis buku yang karyanya menjadi dasar film tersebut.
"Kami pada dasarnya cuma bisa mengamati. Kami berharap untuk yang terbaik.. dan kami lega ketika menonton film itu," kata Cameron.
Film itu menyisipkan adegan gugatan yang diajukan kembar Winklevoss. Adegan lainnya menggambarkan langkah serupa dari Eduardo Saverin, bekas teman dekat Chief Executive Facebook Mark Zuckerberg. Severin juga salah satu pendiri Facebook.
Gugatan-gugatan itu selesai lewat kesepakatan yang tidak diumumkan. Tapi, si kembar selanjutnya kembali mengambil jalur hukum dengan alasan mereka diberi informasi yang tak benar tentang nilai Facebook dan mereka juga tak mendapatkan dokumen-dokumen yang relevan.
Kembar tersebut juga atlet dayung dan mereka meraih tempat ke-6 di Olimpiade 2008 Beijing dalam untuk dayung dua orang. Prestasi itu tak membuat mereka terkenal, justru "The Social Network" yang menjadikan mereka selebriti.
The Social Network menggambarkan Zuckerberg sebagai seorang jenius komputer yang aneh. Dia disewa kembar Winklevoss untuk menyelesaikan pembangunan situs web jejaring sosial.
Dalam film tersebut, Zuckerberg menerima pekerjaan itu lalu berbalik dan membuat situs sendiri, yang dia sebut "The Facebook." Zuckerberg mengatakan film tesebut tak akurat.
Si kembar tak pernah ikut Facebook hingga tahun 2008. Alasan mereka ikut Facebook adalah agar bisa tetap berhubungan dengan teman-teman yang bertemu saat di Beijing.
(A038/A038/BRT)
Pewarta: Aditia Maruli Radja
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2010