Krakatau Steel berencana akan melepaskan 3,155 miliar saham baru ke publik dan mencatatkannya di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 10 November 2010, demikian disampaikan Perseroan dalam siaran pers di Jakarta, Selasa.
Dipaparkan, harga pelaksanaan IPO ditetapkan sebesar Rp 850 per saham atau total perolehan dana IPO sebesar Rp 2,681 triliun. Dalam IPO ini, KS menunjuk 3 penjamin emisi (underwriter BUMN) yakni PT Mandiri Sekuritas, PT Danareksa Sekuritas dan PT Bahana Securities.
Dalam proses bookbuilding yang telah digelar dan berakhir pekan lalu, di jelaskan, KS berhasil memperoleh pesanan hingga 30 miliar saham atau hampir 9 kali dari jumlah saham yang dilepas ke publik. Tingginya minat investor atas saham perdana KS menunjukkan kepercayaan investor terhadap kinerja fundamental KS.
Hingga akhir tahun 2009, penjualan baja KS sebesar 1,996 juta ton, turun dibandingkan tahun 2008 yang mencapai 2,062 juta ton.
Direktur Utama Danareksa Sekuritas Marciano H. Herman mengatakan, dengan membaiknya perekonomian dunia, permintaan bahan baku baja di sektor energi serta pertumbuhan infrastruktur terus meningkat. Kondisi ini membawa kembali kondisi perseroan dalam keadaan stabil, khususnya di tahun 2010.
Pada semester I-2010, penjualan baja KS mencapai 1,153 juta ton, naik 30,28 persen dibandingkan posisi yang sama tahun lalu, 885 ribu ton.
KS yang memiliki pengalaman memproduksi baja selama 40 tahun sejak berdiri tahun 1970, kini memproduksi beragam produk baja. Produk utama KS adalah baja lembaran terdiri dari Hot Rolled Coil (HRC) dan Cold Rolled Coil (CRC). Produk lainnya adalah Wire Rod.
Produksi HRC KS tercatat sebanyak 2,3 juta ton dari 8,3 juta produksi HRC nasional di 2009. Untuk produk CRC, KS memproduksi 850 ribu ton dari total permintaan nasional sebanyak 1,4 juta ton. Sedangkan untuk produk Wire Rod, KS menyumbangkan 700 ribu ton dari permintaan dalam negeri sebanyak 800 ribu ton.
Pada tahun 2011, KS menargetkan dapat menguasai pangsa pasar (market share) baja nasional sebesar 65 persen. Untuk itu, paparnya, KS berencana menambah kapasitas pabriknya sebesar 500 ribu ton menjadi 2,5 juta ton. Saat ini kapasitas perseroan sebesar 2 juta ton.
Seperti diketahui, Krakatau Steel memiliki 10 anak usaha yang bergerak di berbagai sektor, yakni, PT KHI Pipe Industries yang memproduksi pipa, PT Krakatau Wajatama memproduksi baja olahan, PT Meratus Jaya Iron Steel yang bertugas melakukan riset untuk pengembangan industri besi dan baja, PT Krakatau Daya Listrik yang memproduksi listrik untuk kebutuhan pabrik KS.
Selain itu, PT Krakatau Tirta Industri pengolah air untuk keperluan produksi, PT Krakatau Bandar Sumatera yang mengoperasikan kapal dan pelabuhan, PT Krakatau Industrial Estate Cilegon yang bergerak di bidang hulu dan hilir dalam industri baja, kimia dan petrokimia.
Kemudian, PT Krakatau Engineering yang bergerak di bidang konstruksi, PT Krakatau Information & Technology yang khusus bergerak di bidang teknologi informasi, dan PT Krakatau Medika yang mengoperasikan Rumah Sakit Krakatau Steel. (ANT/K004)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010