Padang (ANTARA News) - Badan Nasional Penanggulanggan Bencana (BNPB) menyatakan Indonesia belum membutuhkan bantuan asing untuk melaksanakan tanggap darurat gempa 7,2 SR diikuti tsunami di Kabupaten Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat, Senin (25/10) malam.

"Sudah ada tawaran pihak asing kepada pemerintah Indonesia untuk membantu tanggap darurat khususnya mengevakuasi korban gempa dan tsunami di Mentawai, tapi Indonesia belum menerima tawaran ini karena masih mampu melaksanakannya sendiri," kata Deputi II BNPB, Sucipto didampingi Gubernur Sumbar, Irwan Prayitno kepada ANTARA di Padang, Selasa malam.

Ia menyebutkan, Presiden telah menyampaikan bahwa pemerintah Sumbar dan Mentawai mampu melakukan tanggap darurat, dan pihak BNPB datang untuk melakukan pendampingan.

Pihak asing yang telah menawarkan bantuan kepada Indonesia adalah USAID Australia, Badan Penanggulangan Bencana Australia dan Amerika Serikat.

Menurut dia, petugas SAR gabungan TNI/Polri, PMI, relawan dan Basarda Sumbar akan dikirim secepatnya ke Mentawai dan dinilai akan mampu melakukan tanggap darurat terutama mengevakuasi korban tewas dan mencari yang hilang, katanya.

Ia mengatakan, pihak militer Indonesia khususnya TNI AL juga telah disiagakan dengan personil dan kapal perang untuk melakukan operasi pencarian di laut jika diminta.

Pihak Armada Barat TNI-AL telah siaga dan siap diturunkan jika telah dibutuhkan, namun saat ini tanggap darurat dinilai masih bisa dilakukan pihak Sumbar, tambahnya.
(H014/B013)

Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2010