Kami menempatkan keselamatan warga Jepang yang masih berada di Afghanistan dalam prioritas utama kami.
Tokyo (ANTARA) - Jepang terus melakukan kontak erat dengan sejumlah kecil warganya yang masih berada di Afghanistan untuk memastikan keselamatan mereka setelah pasukan Taliban mengambil alih Kabul, kata juru bicara pemerintah Jepang pada Rabu.

Di tengah situasi keamanan yang memburuk di ibu kota Afghanistan itu, setelah Taliban mengambil kendali tanpa perlawanan pada Minggu, Jepang menutup kedutaan besarnya dan mengevakuasi 12 personel terakhir, kata pejabat pekan ini.

Kepala Sekretaris Kabinet Jepang Katsunobu Kato dalam konferensi pers mengatakan tidak ada warganya di Afghanistan yang dilaporkan terluka, namun dia menolak menjelaskan lebih rinci dengan alasan keamanan.

Sebagian besar dari mereka bersama organisasi internasional, kata pejabat Kementerian Luar Negeri Jepang, yang enggan memberikan keterangan rinci termasuk perkiraan berapa jumlah warganya di sana.

“Kami menempatkan keselamatan warga Jepang yang masih berada di Afghanistan dalam prioritas utama kami,” katanya.

Badan Kerja Sama Internasional Jepang (JICA) mengatakan staf Jepang yang terakhir berada di sana sudah meninggalkan Afghanistan pada Juni, dipicu oleh memburuknya kondisi keamanan serta ketidakpastian akibat pandemi COVID-19.

Badan internasional besar lainnya, Organisasi Perdagangan Eksternal Jepang (JETRO), sudah menutup kantornya di Afghanistan, jadi sudah tidak ada personel mereka di sana.

Baca juga: Australia evakuasi 26 orang dari Afghanistan
Baca juga: Kanada akan lanjutkan evakuasi warga Afghanistan


Penerjemah: Juwita Trisna Rahayu
Editor: Anton Santoso
Copyright © ANTARA 2021