Jakarta (ANTARA) -- PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) mencatatkan pendapatan sebesar 676,30 juta dolar AS dari penjualan 9 juta ton batubara. Meskipun volume penjualan mengalami penurunan dibandingkan tahun lalu (11,1 juta ton), pendapatan justru mengalami kenaikan dibanding periode yang sama tahun lalu (652,02 juta dolar AS).

Kenaikan tak lepas dari kenaikan harga batubara sebesar 34 persen, dari harga 74,7 dolar AS per ton , naik dari sebelumnya 55,7 dolar AS per ton.

Direktur Utama ITMG Mulianto mengatakan, program vaksinasi dan penerapan normalitas baru di seluruh dunia telah mendorong pemulihan konsumsi dan permintaan energi, sehingga harga mulai berangsur naik semenjak Oktober tahun lalu. 

"Singkat kata, pada semester pertama 2021 kegiatan operasional dapat berjalan stabil dengan performa keuangan yang semakin kuat," ujarnya. 

Kenaikan harga jual rata-rata yang signifikan ditambah kontrol biaya yang disiplin telah menghasilkan arus kas yang kuat. EBITDA tercatat sebesar 224 juta dolar AS, naik 148 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya.

Mulianto menambahkan, guna menjawab tantangan yang ditimbulkan oleh transformasi sektor energi di masa yang akan datang, rencana bisnis ITM mencakup tiga bidang utama, yaitu bisnis pertambangan, perdagangan dan jasa, serta bisnis terbarukan dan lainnya.

"Selain itu ITM tetap komit dalam melanjutkan upaya untuk mentransformasi diri menjadi digital driven organization dengan ditopang oleh 3 pilar, yaitu smart business, smart technology, dan smart people," tukasnya.

Pewarta: PR Wire
Editor: PR Wire
Copyright © ANTARA 2021