Koordinator Kepala Suku Enggano Rafli Zen Kaitora saat dihubungi dari Bengkulu mengatakan pelaksanaan Idul Adha di pulau itu sesuai dengan keputusan pemerintah yang jatuh pada Rabu (17/11).
"Selasa malam kami menggelar takbir akbar yang dipusatkan di Masjid Malakoni dan seluruh umat Muslim Enggano ikut dalam takbir ini," katanya.
Rafli yang bertindak selaku Imam Masjid Malakoni mengatakan malam takbir diikuti umat muslim dari enam desa yang ada di pulau terluar itu yakni Kahyapu, Kaana, Malakoni, Meok, Apoho dan Banjarsari yang berjumlah lebih dari 1.000 orang.
Ia mengatakan penduduk Pulau Enggano yang mayoritas muslim sangat bersemangat menyambut Hari Raya Kurban dimana rangkaian kegiatan sudah dimulai sejak 14 November.
"Banyak perlombaan yang dilaksanakan panitia, seperti lomba mengaji, lomba pidato tentang pengorbanan, lomba rebana dan banyak lomba lainnya dan hadiahnya akan dibagi malam ini," jelasnya.
Biasanya kata dia, setiap malam takbiran, warga nonmuslim juga ikut memeriahkan sebab mereka masih terikat dalam kekeluargaan.
Selanjutnya pada Rabu (17/11) akan digelar shalat Ied di tujuh masjid yang ada di enam desa di pulau berjarak 106 mil dari Kota Bengkulu itu.
"Setelah shalat Ied akan dilakukan pemotongan hewan qurban secara serentak," katanya.
Hewan kurban yang dipotong pada perayaan Idul Adha yakni di Masjid Malakoni sebanyak dua ekor sapi, di Masjid Meok satu ekor kerbau, di Masjid Banjarsari dua ekor sapi dan di Masjid Kahyapu satu ekor sapi.(*)
(T.K-RNI/M027/R009)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010
