Yogyakarta (ANTARA News) - Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi Badan Geologi Kementerian Energi Sumber Daya Mineral, Jumat, memutuskan menurunkan zona bahaya letusan Gunung Merapi, namun ada desa yang dinilai masih rawan bencana gunung tersebut.

Menurut Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi Kementerian Energi Sumber Daya Mineral, Surono, meskipun zona bahaya diturunkan, status Gunung Merapi masih tetap pada level 4 atau awas sehingga kalangan masyarakat diminta tetap waspada.

Berdasarkan hal itu, katanya, maka PVMBG menetapkan radius rawan bahaya letusan Gunung Merapi pada Jumat untuk Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, dibagi menjadi dua wilayah, yaitu 15 kilometer km untuk sisi timur Kali Boyong dan 10 km di sisi barat Kali Boyong. Sebelumnya, radius rawan bahaya letusan Gunung Merapi di Kabupaten Sleman adalah 20 km.

Berikut desa-desa di DIY dan Jateng yang kini masih berada dalam radius rawan bencana Gunung Merapi:

1. Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY); Kecamatan Cangkringan: Argomulyo, Glagahharjo, Kepuhharjo, Umbulharjo, Wukirsari; Kecamatan Ngemplak: Sindumartani, Umbulmartani, Wedomartani; Kecamatan Pakem: Candibinangun, Hargobinangun, Harjobinangun, Pakembinangun, Purwobinangun; Kecamatan Turi: Girikerto, Wonokerto.

2. Kabupaten Magelang, Jawa Tengah (Jateng); Kecamatan Dukun: Kalibening, Keningar, Krinjing, Mangunsuko, Ngargomulyo, Paten, Sengi, Sewukan, Sumber ;
Kecamatan Sawangan: Ketep, Kapuhan, Wonolelo; Kecamatan Srumbung: Kaliurang, Kemiren, Mranggen, Ngablak, Ngargosoko, Tegalrandu.

3. Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah (Jateng); Kecamatan Cepogo: Genting, Jombong, Sukabumi, Wonodoyo; Kecamatan Musuk: Cluntang, Dragan, Jenowo, Mriyan, Sangup;
Kecamatan Selo: Jrakah, Klakah, Lencoh, Samiran, Selo, Suroteleng, Tlogolele.

4. Kabupaten Klaten, Jawa Tengah (Jateng); Kecamatan Kemalang: Balerante, Bumiharjo, Kendalsari, Panggang, Sidorejo,Tangkil, Tegalmulyo, Tlogowatu. (*)
(U.E013/B015/R009)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010