Ende, Flores (ANTARA News) - Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Ende di Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur, mengakui bahwa banyak TKI asal kabupaten itu yang bekerja di Arab Saudi tanpa melalui jalur resmi.

"Banyak orang Ende yang bekerja di Arab Saudi sebagai TKI, umumnya tidak melapor ke Dinas Nakertrans Ende," kata Kepala Bidang Penempatan dan Pendayagunaan Tenaga Kerja Dinas Nakertrans Kabupaten Ende Yosepha Dewi di Ende, Selasa.

Ia mengatakan bahwa pihaknya tidak memiliki data persis soal TKI asal Ende yang bekerja di Arab Saudi, karena tidak melapor ke pihak Nakertrans sebagai penyalur TKI ke luar negeri.

"Kami memperoleh data adanya pengiriman TKI dari Ende ke Arab Saudi itu dari perusahaan pengerah jasa tenaga kerja," ujarnya.

Pengiriman TKI asal kabupaten Ende ke Arab Saudi merupakan terbanyak kedua setelah Malaysia, atau ke negara tujuan lainnya seperti Brunei dan Singapura.

Menurut Yosehha Dewi TKI asal Ende yang ke Arab Saudi hingga posisi Oktober 2010 tercatat sekitar 106 orang, sedang Malaysia mencapai 1.020 orang, Singapura 35 orang dan Brunai Darussalam 17 orang.

"Semua TKI yang dikirim ke Arab Saudi adalah wanita dan mereka bekerja di sektor informal sebagai pembantu rumah tangga," katanya.

Namun sejauh ini, katanya, belum ada TKW asal kabupaten itu yang bermasalah dengan majikan, atau mengalami penyiksaan seperti Sumiati, TKW asal Dompu, Nusa Tenggara Barat yang dianiaya majikannya di Arab Saudi.

Ia mengharapkan TKW asal Kabupaten Ende yang bekerja ke luar negeri harus melalui perusahan jasa tenaga kerja resmi dan melaporkan ke Dinas Nakertrans setempat agar mudah ditindaklanjuti jika ada persoalan yang menimpa TKW.

Yosepha Dewi mengaku sebelumnya pihak kepolisian setempat pernah menggagalkan pengiriman tujuh TKW asal Ende ke Arab Saudi di Pelabuhan Ippi, Ende.

"Kasus ini sempat diproses sampai ke pengadilan, dan diharapkan menjadi pembelajaran bagi semua perusahan yang mengirimkan tenaga kerja, termasuk para TKW," katanya.

Biasanya, para TKI yang melaporkan keberangkatannya terlebih dulu mendapatkan pengarahan dari Disnakertrans.

"Kami selalu memberikan pengarahan karena bagaimanapun mereka bawa nama bangsa dan daerah," kata Yosepha Dewi dan menambahkan untuk urusan magang merupakan kewenangannya perusahaan pengerah jasa TKI yang umumnya berkantor pusat di Jakarta.

Ia menyebut, saat ini ada tiga perusahan pengirim TKI ke luar negeri yang beroperasi di Kabupaten Ende yakni PT Youmba Biba Abadi, PT Agesa Asa Jaya, dan PT Mardafar Ikhtisar.

(ANT-216/L003/S026)

Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2010