Bantul (ANTARA News) - Pengungsi akibat bencana Gunung Merapi yang mencari tempat perlindungan di Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta jumahnya mulai berkurang setelah status zona bahaya kawasan Merapi diperkecil pada Minggu (21/11) lalu.

"Jumlah pengungsi hingga Minggu (21/11) lalu mencapai sebanyak 20.067 jiwa sedangkan hingga saat ini telah berkurang menjadi 9.504 jiwa," kata Kepala Seksi Perlindungan dan Jaminan Sosial, Dinas Sosial (Dinsos) Bantul, Rahayu Martiningtyas di Bantul, Rabu.

Menurut dia, berkurangnya keberadaan para pengungsi itu karena sebagian besar atau terutama warga yang tempat tinggalnya berada pada radius aman setelah zona bahaya diperkecil kembali ke rumah masing-masingm

"Para pengungsi yang mencari tempat aman di Bantul sebagian berasal dari warga Kabupaten Sleman (DIY), Magelang dan Klaten Jawa Tengah, mereka kembali ke rumah masing-masing setelah kondisi aman," katanya.

Ia mengatakan, jumlah penurunan pengungsi terbesar terjadi di kecamatan Piyungan dimana dari sebanyak 4.523 jiwa menjadi sebanyak 1.194 jiwa, kemudian di Banguntapan dari sebanyak 2.453 jiwa menjadi sebanyak 1.556 jiwa.

"Sedangkan pengurangan terkecil terjadi di Kecamatan Kasihan dari sebanyak 2.981 jiwa berkurang menjadi sebanyak 2.811 jiwa dan Sanden dari sebanyak 432 menjadi 246 jiwa," katanya.

Ia mengemukakan, keberadaan para pengungsi tersebut saat ini masih menempati di sejumlah lokasi pemukiman penduduk, balai desa serta fasilitas umum di masing-masing kecamatan.

"Kemungkinan pengungsi yang belum merencanakan untuk kembali ke tempat tinggal semula atau bertahan karena rumah mereka masih berada pada zona bahaya dari kondisi Gunung Merapi saat ini," katanya.

Ia mengatakan, instansinya saat ini mengaku kehabisan stok beras untuk didistribusikan kepada para pengungsi yang masih bertahan, dan menurutnya pengungsi itu mendapat bantuan dari Palang Merah Indonesia (PMI) setempat dan pemberdayaan masyarakat.

"Kami berharap partisipasi warga sekitar untuk dapat memberi bantuan kepada para pengungsi, pemkab juga telah mengupayakan untuk minta bantuan logistik dari pemerintah provinsi," katanya.
(ANT/P003)

Pewarta:
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2010