Malang (ANTARA News) - Tingginya curah hujan yang mengguyur Kawasan Malang Raya dalam sepekan, turut membantu menurunkan abu vulkanik Gunung Bromo yang mengarah ke wilayah tersebut.

Kepala Seksi Observasi dan Informasi Stasiun Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Karangploso, Rahmatullah Aji, Sabtu mengatakan, kekuatan tiupan angin yang mengarahkan abu vulkanik bromo ke arah barat masih bersifat stabil, sehingga diprediksi abu tersebut tidak akan bertahan lama di udara jika terjadi hujan.

"Sebaran abu bromo ditentukan oleh kuatnya tiupan angin, hal ini mempengaruhi apakah angin tersebut kuat selama seharian atau hanya sebentar," katanya.

Ia menjelaskan, dengan adanya intensitas curah hujan yang masih tinggi turut meminimalisir dampak abu hingga ke wilayah Malang Raya.

Selain itu, kekuatan angin yang sering berubah-ubah juga diprediksi membuat sebaran abu vulkanik Bromo tidak jauh dari pusat semburan.

"Hingga saat ini tiupan arah angin masih sering berubah-ubah, namun jika angin itu bertiup searah dan secara terus-menerus selama seharian maka akan berbahaya," katanya.

Ia menjelaskan, hujan yang turun juga harus disertai dengan tiupan angin yang rendah, namun apabila tiupan angin diatas 35 kilometer per jam tanpa disertai hujan, mengakibatkan sebaran abu vulkanik bisa sangat lama bertahan di udara dan jauh menyebar. "Ini sangat berbahaya, sebab akan cepat mengarah ke sejumlah pemukiman penduduk," katanya.

Sementara menurut data BMKG Karangploso, untuk prediksi cuaca di Malang Raya mulai 25 November hingga 1 Desember, yakni berawan disertai hujan dan petir.

Rata-rata kekuatan angin masih berkisar 0,5 hingga 35 kilometer per jam, sedangkan suhu udara berkisar antara 20 derajat celcius hingga 29 derajat celcius dengan tingkat kelembaban antara 60 hingga 98 persen.
(ANT/A024)

Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2010