Kuala Lumpur (ANTARA News) - Ketua I Solidaritas Isteri Kabinet Indonesia Bersatu Okke Hatta Rajasa turut prihatin atas nasib tenaga kerja wanita yang terlantar di Malaysia dengan berbagai macam permasalahan seperti tidak mendapatkan gaji dari majikannya, soal keimigrasian, dan lainnya.

"Saya ikut prihatin atas kejadian yang kurang menyenangkan terhadap pekerja wanita Indonesia di Malaysia," katanya di sela-sela kunjungan rombongan Solidaritas Isteri Kabinet Indonesia Bersatu (SIKIB) ketika bertemu dengan Tenaga Kerja Wanita (TKW) Indonesia yang ditampung di "Rumah Kita" Kuala Lumpur, Rabu.

Untuk itu, lanjut dia, SIKIB siap membantu mereka yang ingin kembali ke Tanah Air dengan sejumlah pelatihan-pelatihan yang bisa mengarahkan mereka menjalankan kegiatan usaha kecil di tanah air.

Menurut dia, peluang kerja di dalam negeri masih terbuka lebar namun semuanya itu harus dilakukan dengan kerja keras serta didukung dengan ketrampilan yang memadai.

SIKIB, dalam hal ini siap memfasilitasi para pekerja tersebut untuk bisa meraihnya melalui serangkaian kegiatan pelatihan-pelatihan atau dukungan permodalan untuk kegiatan usaha kecil.

"Untuk "Rumah Kita" di Kuala Lumpur, akan diupayakan menjadi "Rumah Pintar" karena fasilitasnya sudah cukup memadai untuk memberikan pelatihan dan pendidikan kepada para tenaga kerja Indonesia di Malaysia," ungkapnya.

Sebelumnya Ibu Negara, Hj. Ani Susilo Bambang Yudhoyono saat berkunjung ke "Rumah Kita" Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Kuala Lumpur (18/5) juga menyambut baik keberadaan "Rumah Kita" di KBRI, bahkan dikatakan fasilitas tersebut dapat dikategorikan sebagai "Rumah Pintar".

Program "Rumah Pintar" yang digagas Ibu Ani Susilo Bambang Yudhoyono adalah untuk membantu mencerdaskan anak bangsa melalui buku bacaan dan pengenalan penggunaan fasilitas teknologi informasi, serta program peningkatan produktivitas bagi kaum ibu untuk dapat menghasilkan uang tambahan.

Saat ini, jumlah "Rumah Pintar" sudah mencapai 235 buah yang tersebar di banyak daerah di Tanah Air.

Oleh karena itu, kata Okke, kehadiran rombongan SIKIB saat ini ke "Rumah Kita" juga ingin menyampaikan sejumlah barang-barang seperti 1.200 buah buku yang disumbangkan Ibu Ani Yudhoyono, komputer, mesin jahit, microwave, peralatan olah raga dan lainnya.

Sementara itu, Wakil Duta Besar untuk Malaysia, Mulya Wirana mengatakan bahwa "Rumah Kita" yang berlokasi di belakang KBRI Kuala Lumpur bukan semata-mata tempat penampungan, tapi memiliki berbagai fasilitas yang berguna untuk meningkatkan ketrampilan dan pengetahuan para TKW.

"Rumah Kita" mendapat dukungan dana dari CIMB Niaga, sebagai salah satu bentuk tanggung jawab sosial perusahaan (CSR). Untuk operasionalnya diserahkan kepada pihak KBRI Kuala Lumpur," ungkapnya.

Saat ini, pihak KBRI Kuala Lumpur menampung sebanyak 100 orang dewasa dan tiga bayi. Sekitar 35 orang dewasa dan tiga bayi ditampung di "Rumah Kita", sedangkan 65 orang lainnya ditampung disekitar KBRI.(*)
(T.N004/Z002/R009)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010