Surabaya (ANTARA News) - Kepolisian melakukan pemeriksaan terhadap empat anak buah kapal (ABK) Kapal Motor Bunga Harapan yang pengangkut 92 imigran gelap, Jumat.

Direktur Polair Polda Jatim Kombes Pol Anang S. Hidayat mengatakan, ke-empat ABK tersebut kini sedang disidik di Mapolres Sumenep untuk dimintai keterangan lebih lanjut.

"Kami masih melakukan pemeriksaan mendalam dan statusnya masih sebatas saksi. Sampai saat ini kami belum menentukan tersangka satu pun," ujarnya kepada wartawan di Mapolair, Jalan Intan, Surabaya, Jumat.

Para ABK tersebut berasal dari beberapa daerah, seperti Cirebon dan Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT). Mereka menjadi ABK KM Bunga Harapan setelah diminta oleh seseorang untuk mengantarnya ke negara tujuan.

"Orang itulah yang sedang kami cari melalui keterangan dari para ABK. Selain itu, identitas kapal yang ditumpangi para imigran juga sedang kami selidiki. Dan penyelidikan kami serahkan ke Polres Sumenep," paparnya.

Anang juga menjelaskan, para imigran yang berasal dari tiga negara tersebut semula menumpang sebuah kapal dan berpindah ke KM. Bunga Harapan di Perairan Utara Pulau Madura.

Sementara, Kasat Reskrim Polres Sumenep AKP Andi Lilik mengungkapkan, pihaknya belum bisa memastikan hasil pemeriksaan terhadap empat ABK yang sedang diperiksanya.

"Saya belum bisa menyimpulkan hasil pemeriksaan, karena sampai sekarang masih dimintai keterangan. Nanti kalau sudah diperiksa, baru polisi bisa menyimpulkannya," ucap mantan Kabag Operasional Polres Surabaya Timur tersebut.

Sebelumnya, 92 imigran terdiri dari 59 laki - laki, 13 perempuan, dan sisanya 20 anak - anak yang berasal dari Iran, Afganistan, serta Somalia diamankan di Mapolair Polda Jatim.

Para imigran gelap ini tujuan Australia ini diduga kapalnya terombang-ambing mengalami kerusakan mesin dan bocor pada lambung kapal hingga terdampar di perairan Kepulauan Kangean, Sumenep, Madura. (ANT-165/K004)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010