Bogor (ANTARA News) - Kelapa sawit merupakan komoditi ekspor andalan yang berperan sebagai penggerak perekonomian nasional serta menjadi pembawa devisa 80 miliar dolar Amerika Serikat, kata pakar kelapa sawit Institur Pertanian Bogor (IPB) Prof Dr Erliza Hambali.

Pakar Fakultas Teknologi Pertanian IPB itu di Bogor, Jumat, mengatakan, kelapa sawit merupakan komoditas ekspor andalan ternyata menjadi salah satu sumber pemasok devisa yang juga berperan sebagai penggerak perekonomian nasional.

Menurut dia, kelapa sawit memiliki peran yang sangat penting dalam menggerakan perekonomian Indonesia dan menempati posisi teratas sebagai komoditas ekspor andalan Indonesia.

Dalam beberapa tahun terakhir, kata Erliza, Indonesia menjadi negara produser kelapa sawit terbesar di dunia dengan luas lahannya mencapai 7,5 juta hektare.

Gencarnya pengembangan perkebunanan kelapa sawit baik yang dilakukan pemerintah dan swasta maupun rakyat, semakin menguatkan posisi Indonesia sebagai negara eksportir sawit terbesar di dunia.

"Pada 2009 luas kebun sawit Indonesia telah mencapai 7,5 juta hektare dengan rata-rata pertumbuhan 6,2 persen," katanya.

Menurut Erliza, kelapa sawit kini menjadi komoditas pangan andalan Indonesia yang memberi sumbangan besar devisa bagi negara.

"Kelapa sawit menyumbang 80 persen dari keseluruhan komoditas pangan ekspor andalan Indonesia," ujarnya.

Penerimaan devisa negara 2010-2015 dari komoditas sawit, tambah Erliza Hambali, merujuk data yang dikeluarkan KADIN, mencapai 80 miliar dolar AS.(*)
(ANT-053/S019/R009)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010