Makassar (ANTARA News) - Wali Kota Makassar Ilham Arif Sirajuddin membagikan 1306 unit laptop hasil rakitan siswa Sekolah Menengah Kejuruan 5 Makassar ke 63 SMK se Makassar, guna menunjang proses belajar mengajar di daerah tersebut.

Penyerahan secara simbolis dilakukan ke para perwakilan sekolah dengan pembagian 702 unit untuk SMK negeri dan 604 unit untuk SMK swasta, disaksikan Kepala Dinas Pendidikan Makassar Mahmud BM dan ketua tim dan guru pembimbing perakit Yohannes Mainda, di Makassar, Rabu.

Menurut Ilham, SMK 5 Makassar adalah satu-satunya sekolah kejuruan di Sulsel yang mendapat kerja sama dari Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (PSMK) dan ditetapkan sebagai Sekolah Perakit atau Pusat Perakitan Peralatan Teknologi Informasi dan Komputer pada 3 April 2009 lalu.

Laptop rakitan yang diberi merek "SMK-Zyrex" tersebut merupakan hasil kerja keras lima siswa jurusan Teknik Komputer dan Jaringan, yakni Erzad, Sulkifli Syam, Taufiq, Ibnu dan Sandy.

"Keunggulan laptop ini harganya murah jika dikomersilkan, hanya sekitar Rp2,4 juta. Di dalamnya juga sudah dimasukkan ribuan judul buku elektronik yang terkait dengan mata pelajaran komputer," katanya.

Wali Kota berharap, semua sekolah penerima laptop dapat memanfaatkan dengan baik bantuan tersebut. Menurutnya, persaingan kualitas sumber daya manusia begitu ketat, sehingga siswa perlu senantiasa meningkatkan kapasitasnya.

"Persaingan di bidang TI sangat berat. Sekarang tergantung personalnya, bisa mengoperasikan atau tidak," katanya.

Ketua tim perakit Yohannes Mainda menambahkan, proyek perakitan itu dilakukan bekerja sama dengan sejumnlah perusahaan penyedia komponen komputer.

Kerja sama ini untuk menambah semangat siswa juga agar terus berlatih. Apalagi banyak sekolah-sekolah dari berbagai daerah bahkan provinsi yang sering mengadakan pelatihan di SMK 5 Makassar.

Dalam proses perakitan, kata dia, perakit dituntut memiliki keterampilan khusus. Untuk keamanan, perakit harus memakai gelang "Electro Statis Disk Carge" (ESD), tujuannya sebagai penetral listrik yang ada dalam tubuh yang bisa merusak komponen laptop.

"Kami juga menjaga kualitas, seperti menggunakan meja pengalas yang dilengkapi dengan spons keras agar laptop tidak tergores saat merakit. Perakit juga menggunakan kabel grounding untuk membuang listrik statis seperti gelang ESD," ujarnya.(*)
(ANT/R009)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010