Bogota (ANTARA News) - Tanah longsor yang terjadi di sebuah kota di tenggara Kolombia dekat dengan perbatasan Ekuador, merusak lima rumah dan sebuah bar pada Kamis, sementara 13 orang tewas akibat bencana itu, kata wali kota setempat.

"Laporan terakhir yang saya terima menyebutkan bahwa 13 orang meninggal dan 27 dilarikan ke rumah sakit, sementara tiga orang dinyatakan hilang," kata Wali Kota La Cruz Alexander Realpe kepada wartawan melalui telepon.

Ia mengatakan regu penyelamat tengah sibuk mengalirkan lumpur dan puing-puing di desa San Gerardo. Tanah longsor tersebut mencakup area yang luas, mengubur lima rumah dan sebuah bar yang menggelar pesta.

Sebelumnya, Gubernur Departemen Narino, Antonio Navarra, melaporkan 11 orang tewas dalam longsor tersebut.

Navarra juga mengatakan kepada radio RCN wali kota itu menyebutkan bahwa peristiwa tanah longsor tersebut telah memaksa sekitar 400 keluarga di area itu mengevakuasi tempat tinggalnya.

Wali Kota Realpe mengatakan tanah longsor itu melanda wilayah tersebut karena aktivitas penambangan pasir para pemukim yang mengikis tepi gunung sehingga menyebabkan air tanah lebih mudah bergerak.

Tragedi Kamis itu merupakan longsor kedua terbesar yang terjadi pada bulan ini di Kolombia, yang tengah menjalani musim hujan paling parahnya selama 40 tahun. Pada 5 Desember lalu, hampir 100 orang tewas ketika tanah longsor mengubur pemukiman warga di luar kota Medelin.

Hujan lebat pada tahun ini dipicu oleh fenomena cuaca La Nina, yang telah menewaskan 300 orang sejauh ini sedangkan 60 orang lainnya dinyatakan hilang.

Secara keseluruhan, sekitar dua juta jiwa dilanda banjir dan tanah longsor di seluruh dunia.(*)

AFP/KR-PPT/H-RN

Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2010