KH Achmad Marzuki adalah imam masjid setiap Maghrib dan Isya selama 47 tahun terakhir. Ia meninggal di usianya yang ke-77. Selama hampir satu tahun ini, bapak lima anak tersebut berjuang melawan penyakit paru-paru yang dideritanya.
"Sejak Januari, Abah (panggilan keluarga untuk KH Achmad Marzuki,red), sudah sakit dan tidak bisa shalat di Masjid Agung Sunan Ampel. Kemudian, sekitar 1,5 bulan ini kondisinya semakin kritis," ujar putra almarhum, Fuad Romzy, ketika ditemui di rumah duka.
Almarhum, kata dia, dishalatkan di Masjid Agung Sunan Ampel dan dimakamkan di kompleks masjid. Sebelum meninggal, almarhum berpesan kepada anak-anaknya untuk selalu rukun dan guyub.
"Itu pesan terakhirnya kepada keluarga. Abah meminta agar anak-anaknya selalu dan memiliki rasa menghormati, baik dengan keluarga maupun tetangga dan kerabat lainnya," tutur Fuad.
Diceritakannya, ketika Shalat Subuh hari ini, Minggu (26/12), Abah meminta sesuatu yang aneh dibandingkan biasanya. Jika setiap harinya Abah selalu shalat di dalam kamar dan Tayammum, namun pada subuh tadi, Abah meminta Wudlu dan Shalat Subuh di masjid.
Tentu saja hal tersebut tak dikabulkan keluarganya karena kondisi almarhum yang tidak memungkinkan. Jangankan ke masjid, melangkahkan kaki pun Abah sudah tidak bisa.
"Jadi, Abah tetap shalat di tempat tidur dalam kamar. Tapi, anehnya Abah pada rakaat pertama membaca Surat Al-Fajr dan rakaat kedua membaca Surat Al-Balad secara sempurna. Sama seperti yang beliau baca ketika menjadi imam di masjid," tukas putra ke-empat abah itu.
Tidak hanya itu saja, bahkan selama tiga hari belakangan, almarhum selalu menyebut nama kolega dan sahabatnya yang sudah wafat terlebih dahulu, salah satunya Ustadz Abdullah.
KH Achmad Marzuki meninggalkan satu istri, yakni Hj Musholacah (70), lima orang anak, masing - masing Lizia Jamili (45), H Djalal Fahmi (42), Hj Laili Fijriah (39), H Fuad Romzy (36), dan Riza Firdausi (29). Serta meninggalkan tujuh cucu. Di samping imam masjid, almarhum juga seorang Bilal Shalat Jumat.
(T.ANT-165/C004/P003)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2010
