Jakarta (ANTARA News) - Tidak seperti film-film yang biasa perankan, Johnny Depp dalam film terbarunya "The Tourist" bermain sebagai seorang laki-laki biasa.

Bila sebelumnya ia berperan sebagai tokoh khayalan Mad Hatter di "Alice in Wonderland" atau kapten perompak Jack Sparrow di tiga seri "Pirates of the Carrabbean", dalam film terbarunya Johnny "hanya" berperan sebagai guru matematika yang bertemu dengan seorang wanita cantik di dalam kereta.

Tokoh Frank Tupelo yang diperankannya bertemu dengan Elise Clifton Ward (Angelina Jolie) di dalam kereta menuju Venice. Frank yang awalnya hanya ingin berlibur namun mengalami petualangan setelah bertemu dengan Elise.

Elise, agen Interpol yang diikuti oleh kepolisian Inggris ternyata sedang dalam perjalanan untuk menemui kekasihnya, seorang penipu kelas kakap Alexander Pearce.

Masalahnya bukan hanya polisi Inggris saja yang mengejar Alexander, seorang bos mafia Inggris, Reginald Shaw juga mencarinya karena kehilangan 744 juta poundsterling karena dicuri oleh Alexander.

Semua orang yang mengejar Alexander belum pernah melihat wajahnya karena ia sudah melakukan operasi plastik demi menghilangkan jejak, bahkan Elise yang mendapatkan petunjuk demi petunjuk untuk menemukannya pun tidak tahu wajah Alexander saat itu.

Frank yang kebetulan diketemukan Elise di kereta ikut terbawa dalam kejar-kejaran itu karena punya postur badan yang mirip Alexander.

Film ini disutradarai dan ditulis oleh sutradara Jerman Florian Henckel Von Donnersmarck yang mendapatkan penghargaan Oscar 2007 untuk kategori film berbahasa asing terbaik lewat film "The Lives of Others" mengatakan ingin membuat film yang sederhana.

"Saya ingin membuat satu film yang akan menjadi salah satu pengalaman di mana Anda cukup duduk dan menikmati hidup selama beberapa jam," kata Florian.

Kesederhanaan yang ingin ditampilkan Florian untuk mengemas suguhan adegan aksi, romantis dan humor dalam satu film ditambah dengan alur yang lambat malah membuat film ini terkesan tanggung.

Beberapa adegan yang tampak kurang perlu ditampilkan dalam film tersebut seperti bagaimana mata semua orang seperti tersihir untuk mengamati Elise saat berjalan di tengah-tengah mereka baik di jalanan, kereta maupun tempat pesta terlihat berlebihan.

Penjualan film dengan anggaran sebesar 100 juta dolar AS yang menampilkan keanggunan kota Venice sejak peluncurannya pada 10 Desember 2010 di bioskop-bioskop di seluruh dunia hanya mencapai sekitar 63 juta dolar AS.

Film yang didukung oleh dua pemeran utama yang memenangi hadiah Academy Award mendapat kritik yang menyebut bahwa elemen-elemen indah dalam film tersebut tidak berujung pada permainan indah para pemainnya.

Film ini pun tetap mendapat 3 nominasi penghargaan "Golden Globe" untuk kategori musik terbaik dan aktor dan artis film komedi terbaik.
(KR-DLN/H-KWR/A038)

Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2010